Uang Dirampas, Kepala Robek, Kisah Penjual Ayam Lalapan di Bulukumba

Ammang, penjual ayam lalapan di Jalan Andi Mappanyukki yang merupakan korban penganiayaan yang dilakukan oleh lima orang pelaku. (Foto: Alur/Afri)

Bulukumba - Penjual ayam lalapan di Jalan Andi Mappanyukki, Kecamatan Ujung Bulu, Kota Bulukumba, Ammang tak menduga bakal menjadi korban kekerasan atau penganiayaan yang dilakukan lima orang remaja.

Malam itu, menunjukkan pukul 00.20 wita, Rabu, 6 Oktober 2021 kondisi sekitaran Toko Mangguluan nampak sepi. Hanya sebagian kendaraan lalu lalang.

Tiba-tiba, lima orang pelaku yang belum diketahui identitasnya menghampiri warga Jalan M. Noor itu. Mereka masuk ke dalam warung seolah-olah sebagai pelanggan.

Bahkan, dua diantaranya telah duduk pada bangku kayu. Lainnya sedang mengamati situasi. Pria 18 tahun ini, mengaku sebelum kejadian, dirinya bersama dengan dua orang temannya sedang beres-beres barang.

"Kita sudah mau pulang, sementara beres-beres barang, teman ada yang cuci piring, adapula yang menyusung barang-barang lainnya," kata Ammang, Kamis, 7 Oktober 2021.

Sedangkan Ammang sementara menghitung jumlah uang hasil penjualan ayam lalapan. Melihat korban memegang uang. Pelaku langsung menganiaya dirinya.

"Pelaku ada yang berdiri menjaga, dan dua orang lainnya begitu saja merampas uang yang saya hitung. Tapi gagal," ungkapnya.

Dua rekan korban yang menyaksikan kejadian itu kemudian turut membantu Ammang. Keributan pun tak terhindarkan. Mereka sempat berkelahi.

Ammang mengatakan dirinya sempat adu jotos dengan pelaku. Katanya, wajah diantara pelaku itu sangat mirip. Disebutkan, mereka sering disapa si kembar.

"Saya sempat berkelahi dengan mereka, tapi tiba-tiba satu pelaku langsung menganiaya tepat bagian kepala belakang menggunakan batu karang," bebernya.

Akibat pukulan benda keras, kepala Ammang mengeluarkan darah, darah berceceran ke baju hingga ke jalan. Dia merasakan pusing. Hingga terjatuh pingsan di tempat kejadian perkara (TKP).

Pelaku yang memang memiliki niat jahat, serta kondisi Ammang yang sekarat. Kala itu berhasil merampas uang dari tangannya.

"Uang sebesar Rp 700 ribu dibawa kabur," katanya.

Pelaku yang melihat korban terkapar, langsung melarikan diri. Teman Ammang selanjutnya mengevakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Daeang Raja Bulukumba. "Kepala saya mendapat 30 jahitan karena luka robek," tuturnya.

Dia berharap polisi mengusut tuntas kasus ini dan menangkap pelaku agar kasus serupa tak terulang.[]

Komentar Anda