Jakarta - Di era ketika musik sering dikemas rapi dan dipoles demi algoritma, Trio Kuda hadir sebagai pengingat bahwa kejujuran masih punya tempat.
Album Thrash Blues, yang dirilis pada 7 November 2025, adalah bukti bahwa musik bisa tetap liar, mentah, dan bermakna.
Dengan hanya tiga personel dan tanpa bass, Trio Kuda menciptakan genre "Thrash Blues", perpaduan antara blues rock dan thrash metal. Instrumen rakitan, proses rekaman mobile, dan tema sosial yang mereka usung menunjukkan bahwa musik bukan hanya soal bunyi, tapi juga sikap.
"Album ini adalah perlawanan terhadap standar industri. Kami memilih jalan yang jujur dan berani," kata Reza Arfandy.
Trio Kuda tidak menawarkan kenyamanan, mereka menawarkan kejujuran. Dan dalam dunia yang semakin seragam, itu adalah suara yang layak didengar.
Anov bilang, materi album ini demikian istimewa mereka persembahkan bagi pendengar yang mencari sesuatu yang berbeda, mentah, dan penuh semangat.
Album Thrash Blues, kata dia, adalah ajakan untuk menyelami dunia Trio Kuda, dunia di mana gitar cangkul bisa mengaum, dan musik menjadi alat perlawanan. []
