BKKBN Akui Provinsi Sulsel Tercepat Pencapaian Penurunan Angka Sunting

Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulsel, Dra. Andi Ritamariani. (Foto: Alur/Rio)

Makassar - Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Ritamariani mengakui, provinsi Sulsel termasuk daerah tercepat dalam penurunan angka stunting.

"Sulawesi Selatan adalah provinsi tercepat merealisasikan 100 persen. Dan Alhamdulillah sudah terbentuk di 24 kabupaten kota se-Sulsel," ungkap Andi Ritamariani, Senin 14 November 2022.

Untuk itu, dirinya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah provinsi Sulsel dan pemerintah kota Makassar atas kegiatan ini.

Menurut dia, kegiatan pembagian bantuan untuk stunting merupakan upaya untuk penurunan dari sunting di Kota Makassar dan Sulsel.

"Setiap unsur pemerintah harus bekerja sama untuk menurunkan sunting baik pemerintah provinsi maupun kabupaten kota," ujar dia.

Saat ini stunting di keseluruhan daerah di se-Sulsel sudah turun menjadi 27,4 persen. Namun angka tersebut masih lumayan tinggi dibandingkan dengan angka rata-rata nasional.

"Tim percepat penurunan sunting terus bekerja untuk menurunkan Alhamdulillah saat ini sudah turun mencapai 27,4 persen," katanya.

Ia menjelaskan, pembagian telur 90 ribu butir untuk 11 kecamatan di Kota Makassar untuk tahap pertama, sementara tahap selanjutnya akan dibagikan kepada empat kecamatan lagi.

"Bantuan ini merupakan pemberian dari orang tua asuh, untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang bagi penurunan sunting bersama PT. Satwa Utama Raya," lanjutnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Abdul Hayat menyampaikan, terima kasih dan apresiasi kepada Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulsel dan PT. Satwa Utama Raya dan secara khusus kepada seluruh camat se-Kota Makassar atas kehadirannya dalam acara launching pembagian bantuan untuk stunting.

"Alhamdulillah Pemprov Sulsel mengapresiasi hal itu. Kalau sudah masuk stunting sudah harus lain cara pendekatannya. Ini stunting adalah masalah polah asuh. Harusnya anak yang banyak konsumsi bergizi orang tua dikondisikanlah," jelasnya. []

Komentar Anda