Berperan dalam Menurunkan Stunting di Sulsel, Kodam XIV Hasanuddin Dianugerahi Penghargaan

Penghargaan untuk Kodam Hasanuddin dari BKKBN pusat. (Foto: BKKBN Sulsel)

Jakarta - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pusat berikan penghargaan kepada Komando Daerah Militer (Kodam) XIV Hasanuddin.

Penghargaan ini diberikan atas komitmen dan dukungan menyukseskan program TNI Manunggal Bangga Kencana Kesehatan Terpadu 2022.

Penghargaan diberikan langsung oleh Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, dalam Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Kemitraan 2023 yang dibuka oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, di Hotel Grand Sahid Jaya di Jakarta, Selasa (07/03/2023).

Mewakili Kodam XIV Hasanuddin, Brigjen Dwi Endro Sasongko, menerima penghargaan ini di hadapan 600 orang peserta Rakornis dari TNI, Polri, PKK dan IBI se-Indonesia.

Pemberian penghargaan ini juga turut hadir Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Ritamariani.

Selain penghargaan untu Kodam XIV Hasanuddin juga dirangkaikan dengan penandatanganan MoU antara BKKBN dengan POLRI, BPIP, APDESI, UNSURYA, dan Perempuan Indonesia Maju (PIM).

Rakornis Kemitraan merupakan forum mitra kerja BKKBN untuk menggalang komitmen bersama dalam upaya meningkatkan capaian program bangga kencana serta upaya percepatan penurunan stunting.

“Kami berterima kasih atas gotong royong yang luar biasa kepada para mitra semuanya. Dan juga Pak Andika dan Ibu (Hetty Andika Perkasa) ini yang mengawali dan kita keliling," kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo.

"Kami ucapkan terima kasih kepada semua dan juga kepada Kepolisian,” sambungnya.

Hasto mengatakan, menurut data dari Kemenkes tahun 2023, pada  faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan stunting di tahun lalu yaitu pemberian Air Susu Ibu (ASI) sebanyak 96,4%, sumber protein hewani 69,9%, Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 60,1%, konseling gizi sebanyak 32%, sumbes susu dan olahan 30,1%, dan ASI Eksklusif 16,7%.

“Faktor yang menyebabkan stunting ini yang paling berpengaruh apa, memang juga sudah di analisis, ASI eksklusif saya kira tetap perlu diperhatikan karena ASI masih menjadi bagian yang penting, kemudian protein hewani, tidak harus mahal mahal protein hewani, ASI adalah barang yang cukup murah, lele lebih baik daripada daging sapi, lele juga sudah cukup, ikan kembung juga sudah cukup tidak perlu ikan ikan impor yang mahal,” kata Hasto.

Oleh karena itu Hasto sangat berterima kasih kepada para mitra yang ikut berpartisipasi dalam penurunan stunting ini.

“Kami berterima kasih atas gotong royong yang luar biasa kepada para mitra semuanya,"ujarnya.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, dalam sambutannya mengatakan seluruh pihak dalam penurunan stunting sudah terlihat dengan percepatan penurunan stunting yang menjadi sebuah gerakan nasional di masyarakat Indonesia saat ini.

“Alhamdulillah saya rasa stunting sudah menjadi gerakan nasional. Sudah menjadi bagian dari kesadaran masyarakat luas bukan hanya instansi bukan hanya aparat, tetapi semua orang bicara stunting,"jelas Muhadjir Effendy.

Kata dia semua orang ingin berpartisipasi dan itulah yang penting.

"Stunting ini akan menjadi persoalan, siapa pun yang nanti akan memimpin Indonesia maka tidak boleh mengabaikan namanya stunting ini, dan itu lah yang menjadi target kita,” kata Muhadjir Effendy.

Menurut Muhadjir, pada 1000 Hari Pertama Kehidupan tidak boleh diabaikan sama sekali karena sangat penting bagi kehidupan seorang manusia. []

Komentar Anda