Anggota DPRD Provinsi NTT Kesal dengan CV Wae Dalit Indah, Ini Penyebabnya

Anggota DPRD Provinsi NTT, Jimur Seina Katrina saat melakukan monitoring langsung pembangunan gedung SMAN 2 Cibal, yang sampai saat ini belum selesai, Rabu, 13 Juli 2022. (Foto: Alur/Isno Baco.

Ruteng - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi NTT, Jimur Seina Katrina kesal dengan ulah kontrak nakal yang mengerjakan gedung Sekolah Menegah Atas Negeri (SMAN) 2 Cibal, yang berlokasi di Raci, Desa Wae Codi Kecamatan Cibal Barat.

Kekecewaan Seina muncul ketika dirinya memonitoring langsung di lokasi pembangunan gedung SMAN 2 Cibal tersebut, yang sampai sekarang belum juga selesai sampai 100%.

Padahal proyek tersebut dibangun dari uang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur, tahun anggaran 2021 lalu.

"Saya datang monitoring langsung ke SMAN 2 Cibal, merespon keluhan dari masyarakat di Kecamatan Cibal Barat, pada saat saya reses, mereka mengeluh terkait kondisi ruangan sekolah yang dikerjakan pada tahun anggaran 2021, yang sampai saat ini belum juga selesai," ujar Seina kepada media ini, Rabu 13 Juli 2022.

Seina mengatakan, bangunan gedung sekolah ini belum selesai sampai 100%. Maka wajib hukumnya pihak kontraktor harus segera selesai pembangunan gedung ini, bagaimana mau serah terima kalau kondisi pekerjaannya belum selesai.

"Situasi ini bagi saya sangat miris, ini karena ulah kontraktornya yang nakal," kesal ketua DPD PAN Manggarai itu.

Lebih lanjut ia mengatakan, terkait kondisi ini nanti akan disampaikan komisi 5, sehingga ketua yang panggil Dinas Pendidikan Provinsi NTT, untuk segera melakukan evaluasi terkait pembangunan gedung sekolah SMAN 2 Cibal yang belum selesai sampai sekarang.

Dirinya mendesak kepada Dinas Pendidikan Provinsi NTT, untuk segera turun ke lapangan, untuk melihat kondisi fisik gedung yang sebenarnya dan segera perintahkan kontraktor yang nakal untuk segera menyelesaikan pembangunan gedung itu.

"Ini sudah satu tahun berjalan. Seharusnya sekarang gedung ini sudah penyerahan kunci ke pihak sekolah karena anak-anak sudah mau sekolah lagi," jelas Seina.

Sementara itu kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Cibal Yustus Berahi, Kepada media mengeluh pembangunan gedung baru tersebut hingga kini belum tuntas.

Yustus mengatakan, akibat pembangunan gedung ini belum rampung, proses kegiatan belajar mengajar di sekolah terganggu. Itu dikarenakan sala satu ruangan digunakan untuk menyimpan perabot milik sekolah.

Kata dia, pembangunan gedung sekolah ini kalau dilihat dari papan informasinya yang terpampang di pintu masuk sekolah sudah selesai pada Desember 2021 lalu.

”Sekarang salah satu ruangan kelas di sini tidak digunakan untuk proses pembelajaran, karena menyimpan aksesoris-aksesoris sekolah untuk didistribusikan ke masing-masing ruangan," kata Yustus.

Lebih lanjut ia mengatakan, semua aksesoris sudah tersedia untuk didistribusikan ke masing-masing ruangan, tetapi sampai sekarang proses pembangunan gedungnya belum selesai.

”Ruangan Laboratorium Komputer seharusnya lengkap dengan pintu dan strali jendela dan saya sendiri juga tidak tau apakah nanti itu ada, dan kalau memang ada kapan buatnya. Karena sampai sekarang belum ada kejelasan," tutupnya.

Diketahui proyek pekerjaan pembangunan gedung sekolah SMAN 2 Cibal Barat itu dikerjakan oleh CV. Wae Dalit Indah sebesar Rp 3.343 miliar. []

Komentar Anda