Terungkap, Brigadir J Sering Diancam akan Dibunuh

Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. (Foto: Alur/Istimewa)

Jakarta - Kasus meninggalnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J akibat saling tembak dengan Bharada E di rumah Kadiv Profesi dan Pengamanan Polri Irjen Ferdy Sambo belum belum usai.

Pengacara kekasih korban Vera Simanjuntak, Ramos Hutabarat mengungkap dirinya menerima informasi dari kekasih korban bahwa Brigadir J menerima ancaman pembunuhan seminggu sebelum korban tewas.

"Kalau untuk ceritanya itu (ancaman pembunuhan), jadi memang ada diceritakan, tetapi sejak kapannya itu ada sekitar satu Minggu-an lah ada pembicaraan-pembicaraan yang memang mengarah ke sana," beber Ramos usai mendampingi Vera menjalani pemeriksaan di Polda Jambi, Minggu 24 Juli 2022.

Ramos mengatakan Vera dan Brigadir J terakhir berkomunikasi pada hari Jumat, 8 Juli lalu, sekitar pukul 16.43 WIB.

"Terakhir percakapan itu pada pukul 16.43, hari Jumat tanggal 8 Juli," tukas Ramos.

Sebelumnya, pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, mengungkap Brigadir J diancam dibunuh sejak Juni. Hal ini sesuai dengan rekaman yang ditemukan.

"Dalam rekaman itu dia menangis, dan ketakutan sekali. Ancamannya untuk dibunuh dan dihabisi," ujar Kamaruddin kepada wartawan seperti dikutip dari detikNews, Minggu 24 Juli.

Ia menyebut Brigadir J diancam dibunuh di bulan Juni dan juga 7 Juli.

"Pertama bulan Juni, kemudian tanggal 7 Juli 2022," bebernya. []

Komentar Anda