Sejarah Hari Waisak dan Peringatan Penting dalam Agama Buddha

Hari raya umat Budha. (Foto: Alur/Ist)

Makassar - Umat Budha merayakan Hari Raya Waisak 2565 BE yang jatuh pada Rabu, 26 Mei 2021, hari ini. Hari penting ini merupakan hari peringatan umat Buddha terhadap tiga peristiwa suci (tri suci) yang terjadi pada Buddha Gautama (Guru Agung Buddha Gotama), yakni kelahiran, pencerahan sempurna, dan kemangkatan (wafat).

Jika diperhatikan, setiap tahunnya Hari Raya Waisak selalu diperingati dengan tanggal-tanggal berbeda.

Hal ini lantaran penghitungan hari raya berdasarkan pada penanggalan Buddha atau bisa dikenal dengan singkatan BE (Buddhist Era) untuk tahun ini pada 2565 BE.

Dikatakan pula bahwa Pangeran Siddharta atau Buddha Gautama mencapai Penerangan Agung dan menjadi Sang Buddha.

Secara harfiah merupakan orang yang telah mencapai Penerangan Sempurna. Dia juga dikenal sebagai Sakyamuni yaitu 'orang bijak dari kaum Sakya' dan sebagai Tathagata.

Buddha Gautama adalah guru spiritual dari wilayah timur laut India yang juga merupakan pendiri Agama Buddha.

Serta menjadi Buddha di Buddha-Gaya atau Bodh Gaya pada usia 35 tahun pada tahun 588 SM.

Namun, terkait waktu kelahiran dan kematiannya tidaklah pasti, sebagian besar sejarawan dari awal abad ke 20 memperkirakan kehidupannya antara tahun 800 S.M atau 680 SM, ada juga yang berpendapat tahun 623 SM sampai 543 SM.

Baru-baru ini, pada suatu simposium sebagian besar dari ilmuwan yang menjelaskan pendapat memperkirakan tanggal berkisar antara 20 tahun antara tahun 400 SM untuk waktu meninggal dunianya.

Sedangkan yang lain menyokong perkiraan tanggal yang lebih awal atau waktu setelahnya. Kemudian, dari ketiga kejadian ini disebut sebagai ‘Trisuci Waisak’,

Keputusan merayakan Trisuci ini dinyatakan dalam Konferensi Persaudaraan Buddhis Sedunia (World Fellowship of Buddhists - WFB) yang pertama di Sri Lanka pada tahun 1950.

Perayaan ini dilakukan pada purnama pertama pada bulan Mei. Waisak sendiri adalah nama salah satu bulan dalam penanggalan India Kuno.

Sebagaimana umat Buddha di seluruh dunia juga merayakan Trisuci Waisak dengan penuh khidmat dan penuh keyakinan menghayati ajaran kebenaran Dhamma sebagai pedoman hidup yang luhur. []

Komentar Anda