Penyebab Angka Stunting Tinggi di Kabupaten Jeneponto Selama Dua Tahun Berturut-turut

Kepala BKKBN Sulawesi Selatan, Andi Ritamariani, saat ditemui di Hotel Swiss Bell, Jalan Ujung Pandang, Kota Makassar, Selasa 21 Februari 2023. (Foto: Alur/Rio)

Makassar - Kepala BKKBN Sulawesi Selatan, Andi Ritamariani mengatakan dari tahun 2021 hingga 2022 kasus anak stanting tertinggi di Sulawesi Selatan masih dipegang Kabupaten Jeneponto.

Hal itu disampaikan Andi Ritamariani saat menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) BKKBN Sulsel, di Swiss-Belhotel, Jalan Ujung Pandang, Kota Makassar.

"Dari tahun 2021 hingga 2022 Kabupaten Jeneponto merupakan daerah di Sulawesi Selatan yang paling tinggi angka stuntingnya, yakni 39,8 persen,"ujar Andi Rita, Selasa 21 Februari 2023.

Sementara untuk angka stunting terendah di Sulsel berada di Kota Makassar.

"Tahun 2022 Makassar angka stuntingnya turun di angka 18,04 persen,"jelas Andi Rita.

Sementara untuk wilayah yang paling tinggi turunnya itu ada di Kabupaten Barru. Dari 26,4 turun menjadi 14,1 persen.

Dengan angka 14,1 persen kata Andi Rita, Kabupaten Barru itu akan mudah sekali. Padahal kesempatan untuk mengintervensi itu kurang lebih dua tahun.

Penyebab angka stunting tinggi di Kabupaten Jeneponto kata Andi Rita, karena TPPS belum bekerja maksimal.

Padahal kata dia tugas TPPS itu berjenjang, dari Provinsi, Kabupaten, Kecamatan sampai ke tingkat desa.

"Inilah lembaga yang dibentuk dan sudah diatur dalam Perpres 72 kemudian Perda nomor 17, bahwa tugasnya adalah melakukan koordinasi, evaluasi dan memantau pelaksanaan hingga di desa. inilah yang belum optimal,"jelas Andi Rita. []

Komentar Anda