Masjid Al-Markaz Al-Islami Tiadakan Salat Iduladha

Masjid Al Markaz Al Islami, rumah ibadah umat muslim. (Foto: Alur/Handover)

Makassar - Merespon perkembangan kasus terkonfirmasi positif covid-19 yang terus menanjak di Makassar, pihak Yayasan Islamic Center (YIC) dan Pengurus Masjid  Al-Markaz Al-Islami Makassar, Sulawesi Selatan, menggelar rapat mendadak Minggu 18 Juli 2021.

Rapat dipimpin langsung Ketua Yayasan Islamic Center, Prof Basri Hasanuddin, didampingi Imam Besar Al-Markaz Al-Islami Ust. Dr. Muammar Bakry, Lc. dan dihadiri sejumlah pengurus.  

Baca juga: Pencarian Hari Ketiga, Korban Terseret Air Sungai di Luwu Utara Ditemukan

Rapat tersebut untuk mengevaluasi rencana pelaksanaan  salat Iduladha 1442 H di Masjid Al-Markaz Al-Islami Makassar.

Setelah mendengar berbagai pandangan tentang perkembangan kasus covid-19 khususnya di Makassar, maka pihak yayasan dan pengurus Al-Markaz Al-Islami akhirnya memutuskan meniadakan pelaksanaan salat Iduladha 1442 H/ 2021 M.

“Dengan mempertimbangan perkembangan kasus covid-19 di Makassar dan juga edaran yang dikeluarkan pemerintah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), maka demi kemaslahatan bersama, maka kita putuskan meniadakan pelaksanaan salat Iduladha tahun ini,” jelas Prof Basri Hasanuddin.

Terkait peniadaan salat Iduladha tersebut, Prof Basri menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang ingin mengikuti salat Idul Adha di Al-Markaz.

Menurutnya, Masjid Al-Markaz Al-Islami menjadi representase semua pihak sehingga harus memberi contoh upaya untuk bersama-sama ikut menanggulangan penyebaran wabah covid-19.

Sebelumnya, pengurus Masjid  Al-Markaz Al-Islami Makassar telah membentuk panitia pelaksana salat Iduladha 1442 H. Al-Markaz sendiri telah merampungkan persiapan teknis untuk pelaksanaan salat Iduladha, penentuan khatib, hingga penyembelihan hewan qurban.

Namun demi kepentingan dan keselamatan bersama, rencana pelaksanaan salat Iduladha terpaksa ditiadakan.

Adapun pelaksanaan penyembelihan hewan qurban tetap akan dilaksanakan dengan protokol kesehatan. Namun demikian, panitia tidak akan melayani pendistribusian daging qurban di lokasi penyembelihan. Panitia akan mengantarkan daging qurban langsung kepada penerima yang sudah terdaftar.

“Jadi daging qurban akan diantarkan langsung kepada mustahid (penerima). Hal ini untuk menghindari terjadinya kerumunan di lokasi penyembelihan. Nama-nama mustahid sudah ada semua didata panitia,” kata Muammar Bakry.

Tahun ini, jumlah hewan qurban yang akan disembelih di Al-Markaz sebanyak 19 ekor sapi. Jumlah ini jauh menurun dari jumlah tahun lalu yang mencapai 33 ekor sapi qurban. Penurunan tersebut merupakan salah satu dampak pandemi covid-19. []

Komentar Anda