Medan - Upaya penguatan karakter kebangsaan terus digaungkan oleh Anggota MPR RI, Pdt. Penrad Siagian kepada kalangan generasi muda.
Karena melihat Indonesia yang besar adalah dengan berjumpa dengan identitas-identitas yang berbeda
Penguatan karakter kebangsaan ini dilakukan saat menggelar sosialisasi 4 pilar kebangsaan di Rumah Pengabdian Penrad Siagian, Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut), Jumat, 12 September 2025.
Sosialisasi yang dihadiri oleh mahasiswa dan siswa penerima bantuan PIP dan KIP beserta beberapa orang tua ini bertujuan untuk semakin mengenalkan nilai-nilai kebangsaan dan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa baru dan calon mahasiswa.
"Sosialisasi 4 pilar kebangsaan ini penting bagi para mahasiswa baru dan calon mahasiswa untuk membekali mereka di dunia akademik yang lebih beragam," kata Penrad Siagian dalam keterangannya, Sabtu, 13 September 2025.
Dalam kesempatan itu, ia menjelaskan fenomena mengkhawatirkan di dunia pendidikan tinggi yang harus mendapat perhatian serius.
Dalam dunia akademik, sering kali mahasiswa dan para calon mahasiswa hanya tekun pada dunia akademiknya, tetapi sering lupa untuk mampu bersosialisasi dan membangun jejaring dengan kelompok yang berbeda.
Situasi ini, sambungnya, membuat soft skill para mahasiswa dan calon mahasiswa tersebut menjadi lemah.
"Bukan saja soft skill mengenai sosialisasi dan membangun jejaring yang lemah, para mahasiswa dan calon mahasiswa kerap banyak yang terkungkung dalam lingkungan yang homogen, dan ini kurang baik, karena membuat pola pikir sempit dan cenderung menjadi kelompok yang kurang toleran," tegasnya.
Dalam sosialisasi itu, anggota MPR RI asal Sumut ini menekankan bahwa dalam kehidupan akademik kampus, para mahasiswa diharapkan mampu dan siap menerima keberagaman identitas baik suku maupun agama.
Anggota Komite I DPD RI ini pun berpesan bahwa Indonesia dibangun di atas keberagaman dan menjadi kekuatan yang besar.
"Perjumpaan dengan identitas berbeda adalah kunci, maka jangan sekali-kali hanya asyik dengan kelompok sendiri. Karena melihat Indonesia yang besar adalah dengan berjumpa dengan identitas-identitas yang berbeda," ujar Pdt. Penrad.
Di akhir sosialisasi ini, Pdt. Penrad menyampaikan kepada para mahasiswa baru dan calon mahasiswa untuk terus mengasah kepekaan sosial dengan tidak melupakan nilai-nilai kebangsaan terutama persatuan Indonesia.
Hal itu, lanjutnya, dilakukan untuk mewujudkan generasi emas yang peduli dengan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia.
"Menjaga persatuan penting, tetapi jangan lupa melatih kepekaan sosial pada kelompok rentan agar adik-adik semua mampu menjadi generasi emas yang berkontribusi pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ucap Pdt. Penrad Siagian. []