Keren, Emak-emak di Bulukumba Beli Mobil Cash Pakai Uang Koin

Pasangan suami istri Marni dan Hengki yang membeli sebuah mobil Toyota Rush menggunakan uang receh. (Foto: Alur/Afri)

Bulukumba - Seorang emak-emak di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Marni, tak sabar menanti kedatangan mobil barunya. Perempuan berusia 47 tahun itu sempat menggemparkan Butta Panrita Lopi lantara proses transaksi pembelian mobil barunya terbilang unik.

Istri dari Hengki Pehu, warga Dusun Allu, Desa Tamatto, Kecamatan Ujung Loe itu, membeli satu unit mobil Toyota Rush tipe anyar menggunakan uang logam recehan pecahan Rp 500 rupiah dan Rp 1000 rupiah sebanyak Rp 50 juta. Sisanya menggunakan uang kertas total mencapai Rp 250 juta.

Jangan remehkan uang receh Rp 500 perak atau uang kertas seribu, tidak cukup namanya satu juta kalau tidak ada uang Rp 500 rupiah, ada namanya pribahasa sedikit-sedikit lama-lama akan menjadi bukit, tetap sabar dan bersyukur.

Pasangan suami istri ini membutuhkan waktu mengumpulkan uang selama lima tahun. Sebelum membeli mobil Toyota Rush, ia juga telah berhasil membangun rumah hasil tabungan mengumpulkan uang receh sejak tahun 2008 lalu.

"Sebelum beli mobil, saya sudah bangun rumah hasil menabung sejak tahun 2008. Lima tahun saya menabung untuk membeli mobil," kata Marni, Rabu, 14 Juli 2021.

Ibu dari tiga orang anak ini menceritakan, kebiasaan mengumpulkan uang, bahkan bukan kali pertama dirinya membeli sesuatu dari hasil tabungan uang receh, ia mengenang pada tahun 2008 lalu kala membangun rumah ia juga membeli material rumah dengan uang koin dan uang kertas pecahan seribu dan lima ribu rupiah.

Marni yang bekerja sebagai pedagang barang campuran ini, dari hasil ia menabung selama lima tahun terkumpul uang sebanyak Rp 250 juta lebih, dimana Rp 50 juta lebih lainnya terdiri dari uang koin yang disimpan di puluhan toples makanan dan kardus, bahkan menggunakan karung.

"Jangan remehkan uang receh Rp 500 perak atau uang kertas seribu, tidak cukup namanya satu juta kalau tidak ada uang Rp 500 rupiah, ada namanya pribahasa sedikit-sedikit lama-lama akan menjadi bukit, tetap sabar dan bersyukur," katanya. []

Komentar Anda