Makassar - Stasion Mattoanging yang sudah dirobohkan kini memiliki desain baru. Desain baru stadion kebanggan MAsyarakat Makassar ini di unggah di akun Facebook Dispora Sulsel, Jumat 27 Agustus 2021.
Dalam unggahannya, ada beberapa hal dijelaskan, yakni sebagai OPD Pengguna Anggaran, Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Sulawesi Selatan melalui pekerjaan belanja jasa konsultansi DED yang dilaksanakan Kerja Sama Operasi (KSO) tiga perusahaan kontraktor PT Arkonin, PT Bina Karya dan PT Yodya Karya, telah merampungkan desain tambahan dari desain Detail Engineering Design (DED) ultimate pembangunan Stadion Mattoanging.
DED ultimate telah final diterima pada Februari 2021 dan desain additional sudah difinalisasi pada Agustus ini. Seluruh desain tetap mengacu pada stadion internasional berstandar FIFA.
Desain additional ini mengalami perubahan dari DED ultimate 2020, dimana kapasitas penonton menyesuaikan dari 40 ribu menjadi 20 ribu penonton, memakai kursi tunggal (single seat).
Juga ada penyesuian atap stadion, yang lalu mengelilingi stadion. Kini hanya ada di tribun sebelah barat dan timur. Serta desain Stadioan Mattoanging tetap menggunakan lintasan atletik.
Ini dipertahankan dengan pertimbangan, kebutuhan akan adanya fasilitas olahraga lainnya selain sepakbola di Makassar, serta untuk pelaksanaan pembukaan acara olahraga yang terkadang memerlukan kirab (defile) dari para peserta.
Sebagai referensi, konsultan desain melakukan studi tipologi di empat stadion besar yang ada di Indonesia, yaitu: Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Stadion Manahan Solo, Stadion Si Jalak Harupat Bandung, dan Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar Bali.
Kepala Seksi Infrastuktur dan Kemitraan Olahraga, Herbudhie Ristanto menerangkan proses pembangunan Stadion Mattoangin mengalami perubahan desain, disebabkan adanya pengalihan kebijakan sumber pembiayaan dan penganggaran Pemrov Sulsel di 2021.
Unggahan inipun dibanjiri hujatan dari netizen, mereka menyayangkan desain stadion yang dianggap jelek, apalagi kapasitasnya malah dikurangi setengah.
"Kapasitas 20rb, pakai lintasan lari, hanya ada tribun barat-timur, trus bedanya dgn Mattoanging lalu apa?, Nunggu 5 tahun hanya untuk buang anggaran,"komentar Chandra Taufiq
"Jelek desainnya. Buang-buang anggaran," timpal Yatmi Atmanegara. []