Bupati Manggarai Bentuk Tim Khusus Selamatkan Aset Pemda

Bupati Manggarai, Herybertus GL Nabit. (Foto: Alur/Ist)

Manggarai - Bupati Manggarai, Herybertus GL Nabit segera bentuk tim khusus untuk selamatkan aset Pemerintah Daerah (Pemda).

Ia menegaskan akan segera mengaktifkan tim pemburu aset daerah itu untuk diselamatkan dari penguasaan pihak ketiga demi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Saya segera aktifkan tim pemburu aset termasuk melibatkan Kejaksaan dan Kepolisian," ujar Hery Nabit, usai mengikuti sidang paripurna bersama DPRD pada, Senin 8 November 2021.

Menurut dia, sebelum menjabat sebagai orang nomor satu di daerah itu, banyak sekali aset Pemerintah Manggarai yang tidak tercatat, sehingga saat duduk menjadi orang nomor satu, ia mencoba mendata aset tersebut.

Selanjutnya, dipertegas dengan mendaftarkan seluruh data aset tersebut untuk mendapatkan status kepemilikan lahan yang menjadi milik pemerintah.

"Target saya sampai akhir tahun ini semua aset milik Pemda tercatat semua dengan klasifikasinya, sehingga tahun 2022 semua beres," ungkapnya.

Politisi PDIP itu juga mengungkapkan, begitu banyak aset pPemda yang tidak terurus dengan baik, seperti praktik ilegal jual beli aset daerah yang selama ini marak terjadi baik di Pasar Inpres Ruteng maupun Ruko (Rumah Toko) milik Pemda di Pasar Rakyat Ruteng.

Sorotan tersebut dilakukan seusai rezim Hery-Heri dilantik secara resmi menjadi Bupati dan Wakil Bupati Manggarai.
Langkah tersebut dilakukan agar bisa meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Manggarai.

"Aset apa saja, seperti tanah, bisa ditanami apa. Lalu bangunan, bisa disewakan seperti apa, selama ini berapa sewa per tahun, kalau masih bisa dinaikkan, yah dinaikkan,” ujar Bupati Hery kala itu kepada sejumlah wartawan usai acara serah terima jabatan (Sertijab) di Aula Ranaka Kantor Bupati Manggarai, Ruteng Senin, 1 Maret 2021.

Karena persoalan tersebut, Bupati Hery akan membentuk tim penertiban aset dengan melibatkan kejaksaan, kepolisian, dan instansi terkait untuk menyelamatkan aset negara yang dikuasai pihak ketiga.

"Hasilnya kita nantikan di tahun 2022, saat ini kita fokus untuk mendata dulu," tutupnya. []

Komentar Anda