BKKBN RI Apresiasi Program Penanganan Gizi di Bantaeng

Direktur Perencanaan Pengendalian Penduduk BKKBN RI, Munawar Asikin mengapresiasi penanganan gizi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bantaeng. (Foto: BKKBN)

Bantaeng - Direktur Perencanaan Pengendalian Penduduk BKKBN RI, Munawar Asikin mengapresiasi penanganan gizi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bantaeng.

Hal ini disampaikan Munawar saat mengunjungi UPT Pusat Pelayanan Gizi Terpadu yang ada di Kabupaten Bantaeng. Rabu (14/09/23)

Menurutnya pelaksanaan layanan kesehatan dan program yang berkaitan dengan Keluarga Berencana telah dilaksanakan dengan sangat baik.

Terlihat dari komitmen pemerintah daerah yang mampu mengelontorkan dana kesehatan yang cukup besar untuk memberikan layanan dan fasilitas kesehatan yang paripurna kepada masyarakat.

"Saat ini pelayanan kesehatan di Bantaeng dilaksanakan selama 24 jam, jadi seluruh masyarakat sangat terbantu dengan adanya pelayanan kesehatan 24 jam tersebut. Dan anggarannya juga luar biasa, Bupati Bantaeng telah menganggarkan 204 milyar untuk program kesehatan selama 5 tahun,” kata Munawar

Dia bahkan menyebutkan bahwa dirinya telah berkeliling Indonesia dan hanya di Bantaeng ia menemukan sosok pimpinan daerah yang punya perhatian besar terhadap program kesehatan yang secara politik tidak menguntungkan.

“Kami telah melihat langsung dan berharap apa yang dilakukan oleh Bupati Bantaeng ini bisa menjadi salah satu contoh Best Practice untuk kabupaten lain,” ungkap Munawar.

Dengan adanya Pusat Layanan Gizi Terpadu ini, Munawar berharap kesehatan masyarakat di Kabupaten Bantaeng, khususnya dalam peningkatan gizi dan pola asuh anak dapat meningkat sehingga berdampak pada menurunnya angka Stunting di Kabupaten Bantaeng.

“Setalah saya tiba di Jakarta, saya akan sampaikan ke teman-teman di Bappenas dan ajak mereka ke Bantaeng agar Best Practice seperti yang dilakukan Pemda Bantaeng di Bidang Kesehatan bisa direplikasi di kabupaten lain,” pungkas Munawar.

Kunjungan Munawar ke Bantaeng dalam rangka melakukan supervisi kegiatan Pendampingan Perguruan Tinggi dalam Percepatan Penurunan Stunting bekerjasama Universitas Hasanuddin.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Shodiqin, mengatakan Kabupaten Bantaeng merupakan salah satu Kabupaten di Sulawesi Selatan yang mengalami penurunan angka stunting.

"Menurut Datas SSGI tahun 2022 angka stunting Bantaeng mengalami penurunan yaitu 22, 1 persen turun 0,4 persen dati tahun 2021 sebesar 22,5 persen. Meskipun penurunannya terbilang masih kecil namun angka ini berkontribusi pada penurunan angka stunting di Sulawesi Selatan," ujar Shodiqin.

Kepala UPT Pusat Layanan Gizi Terpadu Bantaeng, Amirullah, mengatakan Pusat Layanan Gizi ini dibangun untuk memberikan layanan yang berkualitas kepada masyarakat Bantaeng, baik yang berkaitan dengan layanan kesehatan sensitif maupun spesifik.

"Pelayanan yang diberikat pada umumnya menyasar Ibu Hamil dan Balita dimana sebelum kesini telah di layani Puskesmas karena kondisi yang perlu penanganan lebih lanjut maka dirujuk ke pusat layanan gizi ini," ujar Amirullah

Ditambahkan untuk tahun 2022 telah dilayani sebanyak 1.222 orang dan untuk tahun 2023 hingga Agustus sudah dilayani sebanyak 637 Ibu Hamil dan 300 Balita

"Hadirnya layanan gizi terpadu ini memberikan dampak pada peningkatan kesehatan masyarakat, terlihat dari Angka Kematian Ibu dan Bayi meurun serta mampu menurunkan angka stunting," tutur Amirullah.

Turut hadir dalam kesempatan ini, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Prof Veni Hadju, Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Bantaeng, Saharuddin Dg. Ridho, Kadis Kesehatan Bantaeng, Andi Ihsan. []

Komentar Anda