Jakarta - Ada cinta yang manis, ada cinta yang liar. Ada cinta yang menyembuhkan, ada pula yang menggigit. Dari ruang gelap emosi itulah lahir Cinta Kadang Anjing, lagu viral karya Aldy Amis yang kini menjelma menjadi sebuah film pendek penuh intensitas.
Bersama production house Nuanssa, Amis membawa kisah ini ke layar, bukan untuk menyenangkan, tapi untuk mengguncang.
Film pendek ini tayang perdana pada 13 Agustus 2025 di kanal YouTube resmi AMIS. Disutradarai oleh Benjamine Gama Nusantara, karya ini bukan sekadar adaptasi lagu, melainkan interpretasi visual yang berani dan tak kompromi.
Sinematografinya bermain di antara keindahan dan kekacauan, menghadirkan ruang yang tak nyaman namun jujur—seperti cinta itu sendiri.
"Lagu ini jujur dan kasar," kata Amis. "Cinta kadang manis, tapi juga bisa terasa seperti anjing—liar, menyakitkan, dan tak bisa dikendalikan", tuturnya.
Dirilis pada pertengahan 2024, lagu Cinta Kadang Anjing menjadi semacam pelipur lara bagi mereka yang pernah tersakiti. Liriknya blak-blakan, namun puitis. Ia tidak menawarkan solusi, hanya pengakuan bahwa luka itu nyata dan cinta tidak selalu datang dalam bentuk yang bisa dipeluk.
Film ini diperkuat oleh penampilan Bobby Marjinal, Vania Valencia, dan Nusa Wicastya. Bobby memerankan sosok ayah dengan cinta yang kompleks. Vania tampil dalam peran yang menuntut transisi emosi tajam.
Nusa mencuri perhatian lewat adegan yang disebut "gila" namun penuh makna. Mereka bukan sekadar berakting, mereka membiarkan diri mereka terbuka, mentah, dan rapuh.
Benjamine Gama Nusantara, sang sutradara, menerjemahkan lirik-lirik Amis ke dalam adegan yang tidak selalu nyaman ditonton. Tapi justru di situlah kekuatannya. Film ini tidak berusaha menyenangkan semua orang. Ia hadir untuk mereka yang tahu bahwa cinta bisa menjadi medan perang, dan bahwa luka adalah bagian dari perjalanan.
Judul Cinta Kadang Anjing bukan hanya film pendek. Ia adalah pernyataan. Tentang cinta yang tidak jinak. Tentang emosi yang tidak bisa dirapikan. Tentang keberanian untuk berkata: ini sakit, tapi aku tetap mencintai.
Film ini kini bisa disaksikan di kanal YouTube AMIS. Bagi mereka yang siap menghadapi cinta tanpa filter, ini bukan sekadar tontonan—ini cermin. []