Permas Gelar Seminar Mengembangkan Keunggulan Kompetitif di Kepulauan Selayar

Permas menggelar Seminar dan Loka Karya dalam rangka Rapat Kerja Dewan Pengurus Pusat Periode Periode 2021-2026. (Foto: Alur/Ist)

Makassar - Persatuan Masyarakat Selayar (Permas) menggelar Seminar dan Loka Karya dalam rangka Rapat Kerja Dewan Pengurus Pusat Periode Periode 2021-2026.

Diskusi yang dipandu oleh mantan Sekretaris Daerah Selayar Dr. Marjnai Sultan ini mengangkat tema “Menemukan dan Mengembangkan Keuanggulan Kompetitif dan Komparatif Kab. Kepulauan Selayar dalam Perspektif Wisata Medis”

Bupati Kepulauan Selayar M Basli Ali memaparkan capaian pemerintah daerah khususnya di sektor infrastruktur dan kesehatan. Menurut dia, di bawah kepemimpinannya selama ini, Selayar terus melakukan pembenahan sampai di pulau terluar.

"Untuk di Kawsan Selayar Kepulauan sudah di bangun rumah sakit Pratama di Pulau Jampea. Insya Allah tahun ini juga sedang direncanakan untuk pembangunan rumah sakit Pratama di Bonerate," ungkap Basli Ali saat menjadi narasumber di acara semiloka DPP Permas, Jumat 10 Desember 2021 di Hotel Tree, Jalan Meranti, Kecamatan Panakukang Makassar.

Baca juga: Runway Bandara H Aroeppala Selayar Diperpanjang Jadi 2.400 meter

Selain itu, dengan posisi Selayar yang sangat strategis maka sangat memungkinkan untuk mewujudkan visi selayar sebagai kawasan distribusi logistik Indonesia Timur.

"Visi kita sebagai pemerintah ada tiga, yakni Selayar sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata (KEK), Kawasan Indsutri Perikanan Terpadu (KIPT), dan Selayar sebagai Pusat Distribusi Logistik Indonesia Timur," paparnya.

Sementara itu, Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI Prof. dr. Abd. Kadir mengatakan, persoalan kesehatan di Indonesia yang sangat kompleks dan membutuhkan kebijakan kesehatan yang tepat.

Termasuk saat ini umur harapan hidup penduduk Indonesia semakin meningkat sehingga implikasinya harus meningkatkan kebijakan pelayanan kesehatan.

"Piramida penduduk mulai terbalik. Orang lanjut usia akan semakin banyak dan tentu semakin secara kuantitas orang sakit akan semakin meningkat sehingga dibutuhkan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan," kata Prof. Abdul Kadir.

Olehnya itu, pihkanya berharap kedepan kehadiran Rumah Sakit dan Puskesmas dapat berfungsi menjadi Prefentif Promotif.

Artinya kedepan upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), dan pencegahan penyakit (preventif).

Termasuk mutu rumah sakit di Indonesia perlu di tingkatkan. Karena kondisi yang terjadi hari ini masih terjadi ketimpangan pada fasilitasnya. Seperti tempat tidur saja masih sangat kekurangan sehingga ini kedepan perlu di tingkatkan.

Lebih lanjut lulusan Doktor Hiroshima University Jepang ini mengungkap persoalan Dokter. Bahwa jumlah dokter di Indonesia hanya 0,67 berbanding 1000 penduduk. Sedangkan dibandingkan dengan Singapura, sudah sangat jauh perbandingan antara dokter dan penduduk. []

Komentar Anda