Peringatan HAB ke-77, Kepala Kemenag Sulsel Tekankan Toleransi

Kepala Kemenag Sulsel, Khaeroni saat peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) di Asrama Haji Sudiang Makassar.

Makassar - Kementerian Agama Sulawesi Selatan (Sulsel) memperingati Hari Amal Bhakti ke-77 di Aula Mina Asrama Haji Sudiang Makassar, Selasa (3/1).

Dalam peringatan Hari Amal Bhakti, untuk pertama kali peserta memakai pakaian adat seluruh Indonesia.

Kepala Kemenag Sulsel, Khaeroni mengingatkan peringatan Hari Amal Bhakti ada tugas berat mesti ditunaikan oleh seluruh ASN Kemenag. Kerukunan sangat fluktuatif dan dinamis.

"Kerukunan sering menguji kita, lebih-lebih menjelang Pemilu 2024. Sejatinya, kerukunan adalah prasyarat pembangunan nasional. Pembangunan membutuhkan stabilitas, dan stabilitas dapat terwujud bila antarmasyarakat rukun dan damai," ujarnya.

Menurutnya, di tahun politik ini, potensi terjadi ketidakrukunan di masyarakat akibat pilihan politik yang berbeda, tetap saja ada.

Politisasi agama makin sering dilakukan untuk meraih efek elektoral. Politisasi tempat ibadah sebagai ajang kampanye, sudah mulai terjadi.

"Penggunaan politik identitas menjelang Pemilu harus diantisipasi dan dimitigasi agar kerukunan umat tidak ternodai. Kita semua mesti belajar pada apa yang terjadi pada pesta demokrasi sebelumnya, di mana masyarakat terbelah yang hingga kini masih bisa dirasakan, terutama di media sosial," jelasnya.

Keluarga besar Kemenag, bersama tokoh agama dan masyarakat harus terdepan dalam membina dan membangun suasana rukun dan damai agar perjalanan dan tahapan Pemilu dapat dinikmati sebagai pesta demokrasi dalam pengertian yang sesungguhnya.

"Untuk itu, semangat merawat kerukunan umat harus digelorakan seluruh ASN Kemenag. Saya minta tidak ada ASN Kemenag yang partisan, apalagi ikut melakukan provokasi di tengah keragaman pilihan," tuturnya.

Khaeroni menegaskan ASN Kemenag  harus menjadi simpul kerukunan dan persaudaraan. Ia berharap kerukunan umat akan mengantarkan pada Indonesia hebat.

"Melalui peringatan HAB ke-77 ini juga mari kita jadikan momentum untuk meningkatkan soliditas organisasi. Kita harus berada dalam satu barisan yang kuat, kokoh, dan terorganisir untuk Kementerian Agama yang lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," demikian pesan Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas yang dibacakan Khaeroni.

Secara khusus, Kakanwil Kemenag Sulsel sampaikan, Alhamdulillah Kemenag telah memasuki yang ke 77 tahun, dan mudah-mudahan Kementerian Agama semakin eksis dan semakin dapat memberikan layanan terbaik kepada masyarakat, bangsa dan negara.

Tujuan dari Hari Amal Bakti (HAB) secara keseluruhan adalah, bagaimana dapat mewujudkan kerukunan umat untuk menuju Indonesia hebat, dan maka Sulsel telah memberikan rangkaian kegiatan dari awal Desember sampai dengan pertengahan Januari.

“Insya Allah, ini merupakan salah satu bagian dari kegiatan ini, termasuk jabarannya selama 4 hari berturut-turut kami melakukan ajangsana kepada majelis umat beragama, dan ini juga merupakan bagian dari upaya untuk memberikan kerukunan umat beragama,” tutur Khaeroni

"Toleransi bukan hanya secara verbal yah, tapi juga sudah saatnya secara aktual. Toleransi perlu diwujudkan secara positif, sehingga kita secara fisik, bersama-sama seluruh elemen bangsa dapat memberikan darma bakti kepada bangsa dan negara," tutupnya. []

Komentar Anda