Jelang Pemilu, Kemenag Sulsel Gelar Deklarasi Damai Umat Beragama

Kakanwil Kemenag Sulsel, Khaeroni.

Makassar - Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar deklarasi forum umat beragama Hari Amal Bhakti di Red Corner Cafe, Sabtu 14 januari 2023. Deklarasi digelar untuk menjaga kerukunan jelang momen politik.

Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sulsel, Khaeroni mengatakan deklarasi antar umat beragama dimaksudkan untuk kerukunan jelang momentum politik.

Khaeroni menyebut momen politik perlunyamenjaga kestabilan kehidupan berbangsa dan bernegara antar umat beragama.

"Saat memasuki tahun politik, kiranya dapat menjaga kestabilan kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu Kemenag dan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) dapat menjaga umatnya dengan sebaik-baiknya demi terlaksananya pemilu dengan baik," ujarnya kepada wartawan.

Khaeroni juga mengingatkan kepada partai politik maupun politisi untuk tidak memanfaatkan dan memainkan sensitifitas agama. Ia meminta masyarakat untuk tidak termakan informasi bohong atau hoaks terkait agama.

"Kami berharap semua umat beragama dapat mengendalikan diri dalam politik, terutama memanfaatkan sensitifitas agama untuk menjadikan alat politik," tegasnya.

Selain itu, Khaeroni juga meminta agar rumah ibadah juga tidak dimanfaatkan untuk kampanye atau pun politik praktis.

Ia mengingatkan rumah ibadah tidak ada kegiatan maupun simbol parpol dan politisi.

"Saya harap juga semuanya tidak memanfaatkan rumah ibadah untuk kegiatan politik praktis. Simbol-simbol partai politik tidak memasuki tempat rumah ibadah," kata dia.

Khaeroni meminta tokoh agama wajib mengendalikan masing-masing umatnya. Terakhir, diharapkan silaturahmi antar umat beragama terus ditingkatkan.

"Ketiga mohon kiranya silaturahmi terus kita pupuk," sebutnya.

Ketua FKUB Sulsel, Prof Rahim Yunus menegaskan pimpinan organisasi agama di Sulsel berkomitmen menjaga dan memelihara kerukunan.

Yunus menyebut tak menutup kemungkinan adanya pihak-pihak yang memanfaatkan agama untuk kepentingan politik.

"Terkadang agama dijadikan sebagai kendaraan politik dan itu sangat mengganggu kerukunan. Apalagi Pemilu 2024 juga semakin dekat," tuturnya.

Yunus mengapresiasi langkah Kemenag untuk memprakarsai deklarasi antar umat beragama jelang Pemilu 2024.

"Tokoh agama bisa meyakinkan ummatnya, tentang semua agama ingin dan mengajarkan untuk hidup damai," ucapnya. []

Komentar Anda