Hari Anti Korupsi: Matim Berkomitmen Jalankan Pemerintah yang Bersih dan Akuntabel

Inspektur Daerah Kabupaten Manggarai Timur, Fabianus Gon.

Borong - Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) memperingati Hari Antikorupsi Sedunia tahun 2025, pada Selasa (9/12/2025).

Momen ini kembali menunjukan komitmennya pada tata kelola yang bersih dan akuntabel.

Inspektur Daerah Kabupaten Manggarai Timur, Fabianus Gon, menegaskan, perang untuk melawan korupsi tidak boleh berhenti sebagai selogan tahunan, tetapi harus diwujudkan melalui tindakan konkret dan konsisten.

Hari Antikorupsi Sedunia kata Gon, bukanlah sekedar perayaan, melainkan momentum untuk kembali menata komitmen moral, administratif, dan institusional.

Ia berharap seluruh aparatur pemerintah daerah menjadikan tanggal 9 Desember sebagai pengingat bahwa integritas adalah fondasi utama pelayanan publik.

Ia menambahkan, sebagai garda terdepan pengawasan internal, pihaknya menegaskan tidak ada ruang, tidak ada toleransi bagi setiap bentuk praktik korupsi, sekecil apa pun itu."Kabupaten Manggarai Timur berkomitmen menjalankan pemerintahan yang bersih dan akuntabel," tegasnya.

Ia menambahkan, sebagai garda terdepan pengawasan internal, pihaknya menegaskan tidak ada ruang, tidak ada toleransi bagi setiap bentuk praktik korupsi, sekecil apa pun itu.

"Integritas ASN bukan hanya kewajiban hukum, tetapi juga tanggung jawab moral kepada masyarakat. Karena itu, kami mengajak seluruh ASN untuk memahami bahwa penyimpangan, gratifikasi, serta praktik-praktik tidak etis adalah bentuk pengkhianatan terhadap kepercayaan publik,"tegasnya.

“Kita harus membangun budaya keberanian berani jujur, berani menolak, dan berani lapor. Tanpa keberanian itu, korupsi tidak akan pernah benar-benar hilang,” tambah Gon.

Sikap tegas tersebut menjadi pesan utama yang ingin disuarakan Inspektorat Manggarai Timur kepada seluruh perangkat daerah.

Sebagai implementasi konkret, Inspektorat Daerah Manggarai Timur menggelar sosialisasi anti korupsi khusus mengenai gratifikasi dalam pekan peringatan HAKORDIA.

Program ini menjadi sarana untuk memperkuat pemahaman teknis sekaligus meningkatkan kepatuhan pelaporan.

Tak hanya berhenti pada edukasi internal, Inspektorat juga akan memasang spanduk kampanye integritas di sejumlah titik di Lehong sebagai bentuk ajakan moral kepada masyarakat luas.

Langkah ini menunjukkan bahwa perang melawan korupsi merupakan gerakan bersama, tidak terbatas pada ruang birokrasi.

Flavianus Gon menekankan HAKORDIA harus menjadi titik tolak untuk memperbaiki kesadaran, memperkuat komitmen, dan membangun budaya integritas yang berkelanjutan.

Ia menyebut bahwa pengawasan tidak dapat berjalan efektif tanpa dukungan moral seluruh pemangku kepentingan pemerintahan.

“Integritas tidak bisa ditawar. Kita harus tegak lurus pada aturan dan nilai-nilai antikorupsi. Hanya dengan itu kita dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Manggarai Timur,” tutupnya. []

Komentar Anda