Jakarta - Senin malam, 23 Juni 2025, Casatopia Cafe di Cipete, Jakarta Selatan, kembali hidup oleh gelombang suara, kata, dan emosi lewat program musik Main-Main di Cipete yang dipandu Eno Suratno Wongsodimedjo dan Nurgi Ceper.
Episode ke-17 Main-Main di Cipete bukan sekadar acara musik mingguan—malam itu menjelma menjadi panggung penuh impresi, tempat di mana fragmen mimpi dan jujur diri ditenun lewat nada.
Naomi Olivia membuka malam seperti sunyi yang pelan-pelan berbicara. Solois muda ini membawakan tiga lagu dari album perdananya Pertanyaan, yakni Mimpi, Berubah, dan Musim Semi.
Dalam balutan aransemen sederhana namun dalam, Naomi Olivia menciptakan ruang hening di antara hiruk, seolah mengajak penonton menatap ke dalam diri mereka sendiri.
Dokumentasi Main-Main di Cipete episode 17. (Foto: I Wayan Bagiartana)
Tak lama, suasana berubah. Rangkai naik ke panggung membawa semangat yang lebih liar namun tetap terarah. Album mereka, Pekik Hening di Lantang Angan, hadir dalam bentuk live performance yang penuh kejutan, yakni alat musik tradisional Gender dari Jawa Tengah berpadu dengan petik akustik yang puitis.
Lagu-lagu seperti Puan Kau Beri Nyawa dan Selam Hati Sulam Diri menggema seperti mantra dalam suasana malam di Cipete yang hangat.
Lalu, Jingga Arshabidari, dengan dua lagu bertajuk Samar dan Seharusnya, menyisipkan kelembutan yang khas.
Ini adalah debut panggung pertamanya, dan Jingga tak hanya bernyanyi, tapi seolah bercerita lewat bisikan yang ditangkap dengan penuh perhatian. Penonton pun larut dalam keintiman, seakan jadi tamu istimewa dalam isi hatinya.
Panggung ditutup oleh Lucy band, yang membawa warna lain, yaitu nuansa britpop yang riang, penuh tenaga, dan tak lupa, penuh kerinduan.
Single mereka bertajuk Aksara menjadi titik klimaks dan menjadi satu nomor yang membangkitkan semangat sekaligus membuat semua yang hadir ingin berdansa dalam senyum.
Sejak awal, Main-Main di Cipete telah tumbuh menjadi ruang pinggir bagi regenerasi musisi Indonesia. Inisiatif dari Reallist Management ini tak sekadar mempertemukan musik dan penonton—ia menciptakan lanskap alternatif bagi suara-suara yang sedang tumbuh, sedang mencari, dan sedang menjelma.
Lebih banyak cerita dari panggung musik ini bisa ditemukan di akun Instagram @main.main.di dan @casatopia.id . [].