Dana Rp 200 Juta Diklaim Sebagai Jatah Kepala Dinas

Kuasa hukum terdakwa korupsi BOK Dinas Kesehatan Bulukumba, Muh Syahban Munawir SH.MH

Bulukumba - Kuasa hukum terdakwa korupsi Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Dinas Kesehatan Bulukumba, Ernawati, Muh Syahban Munawir menyebutkan dana sebesar Rp 200 juta diklaim sebagai jatah Kepala Dinas Kesehatan Bulukumba, dr Wahyuni.

"Hasil pengakuan (Ernawati) klien kami bahwa dirinya telah menyerahkan uang secara keseluruhan Rp 200 juta, untuk ibu Kadis Kesehatan, dr Wahyuni. Penyerahaannya secara bertahap," kata Muh Syahban Munawir, Sabtu, 31 Juli 2021.

Ia menyebutkan pencairan tahap satu diserahkan sebanyak Rp 150 juta, lalu pencairan tahap dua sebesar Rp 50 juta. Secara keseluruhan, aliran dana dugaan korupsi BOK Dinas Kesehatan tahun 2019 diterima dr. Wahyuni adalah Rp 200 juta.

Kendati demikian, kata Syahban Munawir, setelah permasalahan tersebut bergulir di penyidik Tipikor Polres Bulukumba, dr. Wahyuni ingin mengembalikan dana tersebut kepada Ernawati. Namun, pengembalian tersebut sempat ditolak.

"Tetapi klien kami menolak untuk mengambil kembali uang tersebut," ungkap Awie sapaan Syahban Munawir.

Menurutnya, dr Wahyuni juga telah diperiksa oleh penyidik Tipikor. Dia (Wahyuni) telah mengkonfrontasi persoalan tersebut.

"Wahyuni mengatakan itu adalah honor selama menjadi Kepala Dinas Kesehatan, setalah ada permasalahan di penyidik Tipikor Polres Bulukumba yang mana honor tersebut ingin dikembalikan lagi kepada klien kami. Itu pun dana yang akan dikembalikan hanya Rp150 juta bukan Rp200 juta," bebernya.

Sebagai kuasa hukum salah satu terdakwa dugaan korupsi BOK Dinas Kesehatan, ia berharap agar dalam penegakan hukum jangan ada perbedaan. Apalagi, jelas dia, Kadis Kesehatan dr. Wahyuni turut menikmati bukti nyatanya telah melakukan pengembalian.

"Pengembalian Rp 150 juta kepada penyidik Tipikor Polres Bulukumba berdasarkan SP. Sita/66/IV/2021/Reskrim Tertanggal 13 April 2021," tutup mantan aktivis ini.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Bulukumba, dr Wahyuni dikonfirmasi memilih bungkam. Beberapa kali Alur.id mencoba menghubungi, namun tak direspon.

Komentar Anda