Suporter Ricuh, Laga Warta FC vs Moricias FC Dihentikan, Kedua Tim Didiskualifikasi

Pemain Warta FC kecewa usai laga dihentikan akibat kericuhan supporter. (Foto: Alur/AJ)

Ruteng - Laga Warta FC dan Moricias FC di babak delapan besar dalam turnamen Penggalangan Dana Pembangunan Gereja Stasi Kole dihentikan oleh wasit saat laga sedang berlansung, di Lapangan Watu Motang, Desa Kole, Satar Mese Utara Kamis sore, 26 Mei 2022.

Kedua klub tampil agresif sejak menit pertama hingga babak kedua. Pada babak pertama menit ke-4 Moricias FC berhasil memecahkan kebuntuhan melalui pemain bernomor punggung 11 Rival.

Dia berhasil merobek jala Warta FC memanfaatkan kemelut di depan gawang. Kiper Warta FC yang dijaga Saf Segar gagal menepis tendangan tersebut. Skor menjadi 1-0 untuk keunggulan Moricias FC.

Tak membutuhkan waktu lama, Warta FC berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-8 melalui tendangan keras Incen Lehot. Pemain bernomor punggung 6 itu sukses memanfaatkan tendangan bebas dari sisi kanan daerah pertahanan Moricias FC, skor pun berubah 1-1.

Tensi permainan kedua tim semakin tinggi lantaran terikan suporter dari luar lapangan semakin brutal. Pemain Warta FC bahkan mendapat lemparan batu oleh suporter lawan dan mengenai leher pemain sayap kanan Warta FC, Adrian Juru.

Suporter semakin brutal saat pemain sayap kiri Warta FC Isno Baco dilanggar pemain bertahan Moricias FC di sisi kanan daerah pertahanan Moricias FC hingga jatuh tersungkur keluar lapangan. Isno Baco bahkan ditendang oleh suporter tanpa sebab.

Insiden ini pun membuat sebagian suporter masuk ke area lapangan. Beberapa pemain Warta FC termasuk kapten tim sempat melakukan protes keras terhadap wasit agar memberikan kartu merah kepada pemain bertahan Moricias FC karena melakukan pelanggaran keras, namun wasit mengabaikannya.

Karena suporter semakin berulah, memaksa panitia turnamen ini harus menghentikan pertandingan. Kedua manager klub kemudian menghadap meja panitia untuk berdiskusi agar menemukan solusi dari insiden tersebut.

Perdebatan panitia dan manager kedua klub semakin alot. Bahkan panitia menghadirkan sejumlah tokoh adat atau tu'a gendang di Desa Kole untuk meminta masukan dan saran mereka.

Sejumlah tu'a gendang meminta agar laga kedua klub harus dihentikan. Mereka juga meminta Warta FC dan Moricias FC harus di diskualifikasi, karena suporter berulah dan membuat kericuhan.

Sementara manager kedua klub bersepakat untuk melanjutkan pertandingan melalui adu pinalti lantaran waktu main babak kedua hanya tersisa 15 menit sebelum supporter berulah.

Ketua Panitia Turnamen, Rinoldus Padur melalui anggota panitia Apri Mantur mengatakan, Warta FC dan Moricias FC resmi didiskualifikasi demi menjaga keamanan dan ketertiban bersama. []

Komentar Anda