Merasa Dicurangi Wasit, Lelak FC Mundur saat Unggul 2-1 atas Purang FC

Proses pelanggaran yang dilakukan Kiper Lelak FC. (Foto: Alur/Ist)

Ruteng - Pertandingan perebutkan posisi ketiga Bupati Cup, Kabupaten Manggarai yang mempertemukan Lelak FC vs Purang FC berakhir dengan walk outnya Lelak FC.

Pertandingan yang berlangsung di Stadion Golodukal, Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai itu awalnya berjalan baik. Namun memasuki menit ke 82 pemain Lelak.

Kejadian Berawal  saat waktu pertandingan tersisa 8 menit, Kiper Lelak FC merebut bola dengan striker Purang FC di luar garis 16, dan terjadi pelanggaran yang dilakukan kiper Lelak FC.

Namun wasit yang memimpin pertandingan justru menunjuk titik putih (penalti) untuk Purang FC.

Pelatih Lelak FC, Ancak Arto mengatakan, pelanggaran yang dilakukan kipernya di luar gari 16, namun malah menunjuk titik putih.

"Kami melihat semua dari luar bahwa itu terjadi di luar garis 16, dan dalam video itu jelas sekali, pemain Purang FC yang jatuh itu masuk ke area kotak penalti, agar dilihat sebagai pelanggaran dalam kotak penalti,"kata arto kepada wartawan, Sabtu 19 November 2022.

Lelak FC sempat protes namun tak digubris wasit, akhirnya mereka memutuskan mundur karena merasa dicurangi.

Kata Arto, Lelak FC mundur bukan karena takut. Tetapi mau memberikan pelajaran kepada sepak bola Manggarai, bahwa apabila hal seperti ini dibiarkan terus maka akan berdampak pada sepak bola Manggarai ke depannya.

"Kita ini sedang melatih putra asli Manggarai untuk bermain bagus agar bisa tampil di kancah yang lebih tinggi. Tapi kalau selalu diperhadapkan dengan situasi buruk seperti ini, maka sepak bola kita tidak akan berkembang," kesalnya.

Lelak FC kata Arto mundur bukan karena tidak terima dengan keputusan wasit, namun dirinya melihat itu pelanggaran di luar garis 16.

"Ada apa sebenarnya wasit dan panitia ini. Lebih baik kami mundur dengan kepala tegak dan masih unggul 2-1 daripada kalah dengan keputusan wasit yang tidak netral," keluhnya.

Hal senada juga diinginkan, Manager Lelak FC, Hery Ebat. Ia mengaku tidak terima dengan peryantaan salah satu pengawas pertandingan, yang dinilai memprovokasi suporter Lelak FC.

"Pada prinsipnya kami juga tidak menerima dengan pernyataan salah satu inspektur pertandingan yang mengatakan bahwa resmi Lelak FC adalah Preman,"ujarnya.

Akibat dari stand panitia itu juga kata dia yang membuat suasana jadi kisruh.

"Kami masyarakat Lelak tidak terima dengan kalimat seperti itu, apalagi disampaikan di lapangan. Kalau mau menyelesaikan urusan itu diselesaikan di meja panitia," ujarnya.

Pihaknya menduga, Purang FC adalah Tim Panitia. Hal itu dinilai menjadi penyebab keputusan lebih berpihak kepada Tim Purang FC, dan merugikan Lelak FC.

"Ada kepentingan dibalik keputusan tidak adil ini. Dugaan kami ada pejabat resmi dari Purang FC yang masuk dalam struktur Panitia," katanya.

Pihak Purang FC belum memberi pernyataan terkait tuduhan pihak Lelak FC. []

Komentar Anda