Mantovanny Tapung: Literasi Menulis Mendukung Implementasi Kurikulum Merdeka

Dr. Mantovany Tapung. (Foto: Istimewa)

Manggarai - Mantovany Tapung, literasi menulis adalah untuk mendukung implementasi kurikulum merdeka.

Hal ini disampaikan Dr. Mantovanny Tapung ketika menjadi Juri sekaligus narasumber dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-Kabupaten Manggarai yang berlangsung di SMK Indonesia Timur, Sabtu 23 April 2022.

Kegiatan LKTI dibuat dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).

Di hadapan para guru pendamping dan wakil Musyawarah Kerja Kepala Sekolah, Mantovanny menegaskan apa yang menjadi Gerakan literasi Sekolah (GLS), sudah menjadi bagian penting dari implementasi kurikulum merdeka sebagaimana yang tertuang dalam Keputusan Mendikbudristek Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran.

"Dalam hal ini, literasi, numerasi dan pembelajaran yan berorientasi pada projek profil pelajar Pancasila  merupakan bagian penting dari implementasi Kurikulum Merdeka, yang mana pelaksanaan pembelajaran akan dijalankan dengan paradigma baru dan berdiferensiasi," kata Manto.

Menurut Dosen Filsafat Pendidikan Unika St. Paulus Ruteng ini, literasi menulis sebagai bagian penting dari Kurikulum Merdeka, yang mana pelaksanaan pembelajaran akan dijalankan dengan paradigma baru dan berdiferensiasi.

Pada tingkat harus sudah masuk level membudaya pada fase E (kelas 10 SMA/SMK), dan fase F (kelas 11-12 SMA/SMK). Hal ini dikarenakan fase-fase ini, siswa sudah dituntut untuk bisa beradaptasi dengan pola/skema Teaching at the right level (TaRL), di mana pendekatan belajar yang tidak lagi mengacu pada tingkat kelas, melainkan mengacu pada tingkat kemampuan siswa.

"Literasi menulis merupakan salah satu pra-syarat sekaligus pra-kondisi untuk bisa memasuki TaRL. Apalagi karateristik vokasional dari pendidikan di SMK, di mana mereka disiapkan untuk terjun ke dunia usaha dan dunia industri, maka literasi, numerasi dan profil pelajar Pancasila memiliki peran penting, agar mereka tidak mengalami hambatan dalam mengaktualisasi dirinya," ujarnya.

Menurut Lulusan doktoral Universitas Pendidikan Indonesia ini, selain mendukung Kurikulum Merdeka dengan dengan paradigma baru dan berdiferensiasi, literasi menulis mendukung gagasan pembelajaran abad 21, dimana pelajar mesti miliki keterampilan personal dalam hal berpikir kritis dan berpikir kreatif, dan berketerampilan sosial seperti mampu berkolaborasi dan berkomunikasi. Keempat keterampilan ini sudah pasti harus didukung oleh kemampun literasi yang mumpuni.

Sekolah-sekolah di Manggarai, terutama SMK perlu berupaya keras, agar keterampilan-keterampilan abad 21 membudaya dalam diri Pelajar Manggarai, agar mampu memiliki keunggulan komparatif dengan pelajar dari wilayah lain.

Dari 16 SMK yang ada di Kabupaten Manggarai, yang terlibat aktif dalam LKTI ini ada 10 sekolah, yakni; SMK Swakarsa Ruteng, SMK Negeri 1 Wae Ri'i, SMK Informatika St. Petrus Ruteng, SMK St. Aloisius, SMK Mutiara Bangsa Reok, SMK Karya, SMK Elanus Ruteng, SMK St. Matilda, SMK Indonesia Timur, dan SMK Widya Bhakti.

Setelah dilakukan proses penilaian dan penjurian, maka perolehan nilai sebagai berikut: SMK Swakarsa Ruteng  (840), SMK Negeri 1 Wae Ri'i (838), SMK Informatika St. Petrus (836), SMK St. Aloisius (821), SMK Mutiara Bangsa Reok (815), SMK Karya (820), SMK Elanus Ruteng (837).

Selanjutnya SMK St. Matilda (823), SMK Indonesia Timur (832), SMK Widya Bhakti (792). Hasil hasil ini, peringkat 1-3  (SMK Swakarsa, SMK Wae Ri’i, SMK Elanus) akan melanjutkan level perlombaan ke tingkat Propinsi, tentu dengan perbaikan dan penyempurnaan lagi.

Dalam menilai KTI yang disusun pelajar SMK se-kabuaten Manggarai ini, ada 11 item penilaian dengan presentasi ketercapaian setiap item sebagai berikut: Perwajahan (95%), Judul (95%), Intisari (91%), Sistematika (90%),  Bahasa (85%), isi (82%), Metode (80%),  Kebaruan (80%), Kedalaman (78%), Cara sitasi (76%),  dan Kepustakaan/referensi (77%).

Dengan demikian, yang harus menjadi perhatian lagi dari siswa dan pendamping dalam menulis KTI ini antara lain, soal kebaruan, kedalaman, cara sitasi, dan kepustakaan/referensi. Kegiatan LKTI ini ditutup dengan pemberian hadiah dan piala kepada sekolah yang meraih juara  1, 2 dan 3. []

Komentar Anda