Kisah Orang Tua Korban Pencabulan di Bulukumba Mencari Keadilan

Orang tua korban pencabulan mengotak-atik ponsel ketika ditemui di bilangan Kota Bulukumba, Selasa 6 Juli 2021 malam. (Foto: Alur/Afri)

Bulukumba - SIF tak tahu lagi harus bagaimana setelah anak perempuannya diduga menjadi korban pencabulan oleh dua orang pria yang tinggal di dekat rumahnya.

Perempuan 28 tahun itu menahan geram. Dia yang sehari-harinya bekerja sebagai ibu rumah tangga ini tak terima, anak sulungnya berinisial NA, 12 tahun jadi korban pencabulan.

Mengenakan mukenah corak dengan wajah ditutupi masker, ia menceritakan kejadian memilukan itu. Sesekali dia melihat ponselnya. SIF berkata telah mengadukan hal tersebut ke polisi, pada Senin, 5 Juli 2021 kemarin.

"Saya sudah adukan kejadiannya di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bulukumba," kata SIF ditemui dibilangan Kota Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa, 6 Juli 2021 malam.

Ada dua diduga pelaku yang dilaporkan SIF. Mereka adalah IF dan LU. Keduanya berusia 38 tahun. Jarak tempat tinggal kedua pelaku dengan korban tak begitu jauh, SIF menerangkan rumah LU hanya beberapa langkah. Sedangkan kediaman IF diperkirakan sekitar 300 meter.

"Mereka tinggal bertetangga di Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba," ungkapnya.

Peristiwa pencabulan baru terbongkar setelah korban menceritakan kepada ibunya, pada Selasa 22 Juni 2021 lalu. Kepada SIF, NA mengatakan telah dicabuli oleh IF di rumah pelaku, di Kecamatan Gantarang.

SIF membeberkan IF yang berprofesi nelayan sudah dua kali melakukan perbuatan cabulnya. Pertama terjadi di rumah IF sendiri dengan modus pelaku menjanjikan korban buah-buahan. Kemudian, kejadian ke dua, terjadi di rumah sepupu korban tepat dipinggir laut.

"Yang kedua itu anak ku bermain di rumah sepupunya sambil melukis, tiba-tiba pelaku IF datang karena kondisi rumah waktu itu sedang sepi. IF meminta NA untuk diambilkan air minum, lalu IF mengikuti hingga ke dapur," bebernya.

Sementara aksi bejat LU terjadi di muara sungai. Waktu itu, pelaku mengajak korban ke kebun miliknya untuk memetik coklat.

"LU menjanjikan anak saya uang setelah memetik coklat. Tak lama itu, anak saya ke sungai untuk mandi. Tetapi diikuti pelaku, melihat itu niat pelaku muncul dan melakukan aksinya," ungkapnya. []

Komentar Anda