Kekerasan Buat Masyarakat Semakin Antipati ke Program Pemerintah

Kekerasan dilakukan oknum Satpol PP di gowa. (Foto: Screenshot video)

Gowa - Oknum Satpol PP di Kabupaten Gowa, Sulsel diduga memukul pasangan suami dan istrinya yang tengah hamil 9 bulan saat razia PPKM. Ketua Konsultan Satgas Covid-19 Sulsel mengkritik keras dan menganggap penanganannya sudah di luar kendali.

“Waduh! Ini penanganan di luar kendali. Tapi itu mesti ditegur oleh Bupati Gowa Adnan,” kata Ketua Konsultan Satgas Covid-19 Sulsel, Prof Ridwan Amiruddin, Kamis 15 Juli 2021.

Kekerasan tidak akan mendidik masyarakat untuk disiplin protokol. Setiap petugas harus berinteraksi dengan lebih persuasif dan manusiawi dan tidak muncul arogansi di lapangan.

Aksi kekerasan yang dilakukan oleh Satpol PP Gowa terhadap warga saat pelaksanaan PPKM Mikro dianggap tidak akan menyelesaikan masalah. Malahan, akan membuat masyarakat semakin tidak peduli terhadap program pemerintah setempat.

“Itu tindakan berlebihan, jadi mestinya tidak sampai seperti tidak ada pemukulan di lapangan. Tidak dibenarkan untuk melakukan penegakan protokol kejahatan dengan kekerasan,” sebut dia.

“Kekerasan tidak akan mendidik masyarakat untuk disiplin protokol. Setiap petugas harus berinteraksi dengan lebih persuasif dan manusiawi dan tidak muncul arogansi di lapangan. Kalau ini terus berjalan maka antipati program pemerintah dan penolakan akan semakin besar,” tegas dia.

Dia meminta kepada Bupati Gowa, Adnan Purichta agar melakukan koordinasi kembali kepada bawahannya di lapangan dan meminta pelaksanaan PPKM Mikro dilaksanakan dengan cara persuasif dan bukan dengan pendekatan kekerasan.

“Harus memperingatkan kepada tenaga di lapangan lebih manusiawi sesuai kultur Bugis Makassar, saling menghargai profesi,” ucapnya.

Aksi pemukulan ini terjadi saat Satpol PP Gowa menggelar razia di wilayah Bajeng. Pasutri yang memiliki Warkop mendapatkan aksi kekerasan dari anggota Satpol PP. Istri pemilik warkop, juga mendapatkan pukulan meski tengah hamil. []

Komentar Anda