Jembatan Kapparae Bulukumba Rampung, Aktivitas Warga Kembali Normal

Jembatan yang rusak akibat banjir di Bulukumba sudah rampung. (Foto: Alur/Afri)

Bulukumba - Jembatan darurat di Dusun Kappara"e, Desa Batukaropa, Kecamatam Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, telah selesai dikerjakan. Aktivitas warga kembali normal pasca bencana banjir terjadi, Jumat, 9 Juli 2021.

Saat banjir yang terjadi, jembatan yang menghubungkan dua desa, yakni Desa Batukaropa - Karama, Kecamatan Rilau Ale, rusak dan nyaris terputus akibat arus sungai yang meluap.

Jembatan tersebut memiliki panjang 10 meter dan lebar 4 meter. Dan kemudian dapat dilintasi kendaraan roda dua serta roda empat dengan kapasitas beban maksimal 10 ton.

Kepala Dinas PUPR Bulukumba, Rudy Ramlan, mengatakan jembatan yang mengalami kerusakan berat akibat bencana banjir sempat memporak porandakan beberapa infrastruktur jalan dan jembatan yang ada di Bulukumba secara bertahap mampu dibenahi.

"Jembatan tadi malam telah selesai dikerja, ini bukti Pemerintahan dibawa komando Andi Muchtar Ali Yusuf dan Andi Edy Manaf, mereka sangat memperhatikan apa yang menjadi permasalahan di daerahnya. Beliau ingin masyarakat Bulukumba lebih sejahtera dari masyarakat daerah lainnya," ujar Rudy Ramlan kepada Alur.id, Selasa, 13 Juli 2021.

Rudy Ramlan mengakui kepala daerah bertagline dikerja bukan dicerita itu menginginkan Butta Panrita Lopi lebih maju ketimbang daerah lain yang ada di Sulawesi Selatan. Agar roda perekonomian Bulukumba terus berputar secara cepat.

"Salah satu pendukungnya adalah daerah harus memiliki infrastruktur jalan dan jembatan yang baik. Jika ada jalan ataupun jembatan yang rusak dapat berdampak pada lumpuhnya perputaran ekonomi daerah. Masyarakat akan susah menjual ataupun mendiatribusikan hasil buminya," katanya.

Jembatan yang mengalami kerusakan tersebut, menurut mantan Kadis Kominfo Bulukumba ini, mengakibatkan beberapa masyarakat harus berputar jauh untuk ke arah Kota Bulukumba.

"Masyarakat tidak perlu lagi jauh memutar kalau mau ke kota, begitupun juga dengan masyarakat desa lainnya yang sering menggunakan jalur itu," tutupnya. []

Komentar Anda