Cuma JMS-TSY Punya Program, Jubir: Tidak ada Lagi Pemuda Berprestasi Diterlantarkan

Juru bicara JADIMI, Andi Palilingi

Bulukumba - Cuma pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba, Jamaluddin M. Syamsir (JMS) dan Tomy Satria Yulianto (TSY) yang disebut memiliki program yang berpihak kepada kepemudaan di Bulukumba.

Di Pilkada Bulukumba 2024, pasangan dengan tagline JADIMI Bulukumba untuk Semua menawarkan sejumlah program yang menyentuh langsung pemuda-pemudi, perempuan, hingga disabilitas.

Program yang ditawarkan yakni, Creative Hub atau pusat inovasi pemuda, Beasiswa program perguruan tinggi kategori kurang mampu dan berprestasi.

Program lainnya yang berkaitan dengan kepemudaan yakni Pembangunan sarana dan prasarana olahraga atau Sport Center, serta even olahraga untuk menyehatkan generasi muda Bulukumba.

Serta Beasiswa program Doktoral dan pemberdayaan pemuda baik sektor pariwisata, budaya, kesenian. Hingga bantuan permodalan untuk UMKM.

Melalui program itu, pasangan JADIMI menegaskan komitmennya terhadap pemuda berprestasi melalui program unggulan mereka yang diluncurkan dalam rangkaian kampanye.

Menurut juru bicara JADIMI, Andi Palilingi, pasangan ini satu-satunya calon yang menawarkan program komprehensif untuk mendukung generasi muda Bulukumba.

Dengan program ini, mereka memastikan tidak ada lagi pemuda berprestasi yang diterlantarkan atau tidak mendapatkan perhatian seperti yang dialami atlet Takraw Bulukumba, Kurniawan.

Andi Palilingi menyebut bahwa JMS-TSY melihat pemuda berprestasi sebagai aset daerah yang harus mendapatkan dukungan penuh, baik dalam hal pengembangan bakat, beasiswa, maupun fasilitas untuk menunjang prestasi mereka di berbagai bidang.

Program ini mencakup beasiswa pendidikan bagi pelajar berprestasi, dukungan dana untuk mengikuti kompetisi nasional maupun internasional, serta penyediaan fasilitas pelatihan bagi pemuda yang ingin mengembangkan keterampilan.

“JMS-TSY percaya bahwa masa depan Bulukumba ada di tangan para pemudanya. Melalui program ini, kami ingin memastikan mereka tidak lagi merasa sendiri atau kurang dukungan dalam mewujudkan mimpi mereka,” ujar jubir Andi Palilingi, Rabu, 30 Oktober 2024.

Program ini mendapat respons positif dari kalangan pemuda Bulukumba, yang selama ini berharap adanya perhatian nyata dari pemimpin daerah untuk mereka yang berprestasi.

Dukungan yang kuat dari JADIMI ini diharapkan akan menjadi awal baru bagi para pemuda untuk terus berkarya tanpa merasa diabaikan.

Di momen Hari Sumpah Pemuda yang biasanya penuh dengan semangat persatuan, seorang pemuda berprestasi asal Bulukumba yang telah mengharumkan nama daerahnya melalui cabang olahraga takraw, harus menelan rasa pahit.

Pemuda tersebut yakni Kurniawan, yang telah beberapa kali memenangkan kompetisi di tingkat provinsi dan nasional, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kurangnya perhatian dan dukungan yang diterimanya dari pihak terkait.

Meski telah meraih berbagai penghargaan di bidang olahraga takraw, pemuda yang akrab disapa Wawan ini merasa upayanya kurang diapresiasi oleh pemerintah daerah.

Ia mengatakan, di hari yang seharusnya menjadi peringatan penting bagi pemuda Indonesia, ia justru diingatkan akan perjuangannya yang sering kali tidak mendapat perhatian.

“Kami berharap bisa mendapatkan dukungan lebih dalam hal fasilitas dan pembinaan, agar bisa mengembangkan kemampuan dan terus berprestasi,” ujarnya dengan nada kecewa.

Wawan diketahui menjadi salah satu atlet Takraw yang mampu menyumbang medali medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut, medali emas di Kejurnas Parepare, dan Kejurnas Sulsel juga menyumbangkan emas.

"Saya juga pernah raih medali emas dan perunggu di Brunei tahun 2018," ungkapnya.

Kisah pemuda ini mencerminkan kondisi banyak atlet muda di Bulukumba yang masih menghadapi keterbatasan dalam pengembangan bakat mereka.

Banyak yang berharap agar pemerintah daerah dapat lebih peduli dan memberikan dukungan yang lebih nyata, terutama bagi para pemuda yang telah berkontribusi mengharumkan nama daerah di berbagai ajang.

Momen Hari Sumpah Pemuda seharusnya menjadi pengingat bagi semua pihak untuk lebih menghargai dan mendukung pemuda berprestasi, agar semangat mereka dalam berkarya terus terjaga.

"Teman-teman saya didaerah lain hari ini dipanggil oleh pemerintah untuk mendapat penghargaan. Tapi kami sejak beberapa tahun nyaris tidak pernah diperhatikan," tuturnya.

Dihari sumpah pemuda Bulukumba berbeda dengan daerah lain mendapat bonus, justru Wawan tidak mendapat perhatian dari pemerintah.

Wawan mengaku jika dirinya pernah dipanggil oleh Disparpora Bulukumba dibulan September dan dijanji akan dipanggil kembali pada bulan Oktober.

"Pernah di panggil dispora bulan 9 terus dijanji bulan 10 akan dipanggil lagi. Namun hingga saat ini belum mendapatkan konfirmasi apa-apa," pungkasnya. []

Komentar Anda