Tokoh Adat Desa Lungar Dukung Perluasan Pembangunan PLTP Ulumbu

PLTP Ulumbu. (oto: Alur/Ist)

Ruteng - Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu 2x20 Mega What (MW) mendapat dukungan dari salah satu Tokoh adat Desa Lungar, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dukungan tersebut disampaikan saat PLN melaksanakan proses pekerjaan survei topografi akses road yang memiliki panjang 17 kilometer dimulai dari Desa Ponggeok sampai Desa Lungar, Kecamatan Satarmese.

Akses road ini merupakan satu kesatuan dari keseluruhan proses pembangunan sarana prasarana PLTP untuk mewujudkan transisi energi yang lebih ramah lingkungan di Kabupaten Manggarai.

Tokoh adat kampung Mesir, Desa Lungar, Vincen Goda, menuturkan bahwa masyarakat adat Mesir mendukung penuh kehadiran proyek geothermal PLTP di Desanya.

Dukungan tersebut terungkap dalam forum 'Lonto Leok' yang telah dilaksanakan bersama masyarakat adat di Mesir, yang nantinya menjadi salah satu area lokasi proyek panas bumi ini.

"Dukungan dari masyarakat ini tentunya menjadi penting, mengingat seluruh proyek yang bersinggungan dengan keberadaan kami masyarakat adat,  telah melalui proses sosialisasi dan konsultasi, baik secara formal maupun secara adat," ujar Vincen dalam keterangan yang diterima alur.id,  Sabtu 26 Februari 2023.

Ia meyakini, apa yang disampaikan para ahli saat sosialisasi beberapa bulan lalu, tentu berdasarkan penelitian yang matang.

Demikian halnya dengan keseriusan pemerintah melirik potensi panas bumi di Poco Leok, tentu tidak untuk merusak Poco Leok dan masyarakat di dalamnya.

"Karena itu, saya mendukung proyek ini," Sambung Vincen.

Menurut dia, jika proyek ini berjalan, maka akan ada lapangan kerja yang akan terbuka di desa kami.

Sementara itu general Manager PT PLN (Persero) UIP Nusa Tenggara, Wahidin mengatakan upaya persiapan memulai pembangunan sudah dilaksanakan.

Salah satunya dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat adat pada beberapa desa di Kecamatan Satarmese yaitu Desa Lungar, Desa Mocok, Desa Wewo, dan Desa Golo Muntas melalui upacara adat yang disebut Tabe Gendang.

"Sosialisasi kepada kepada masyarakat di sekitar lokasi pembangunan itu, merupakan bagian dari tahapan prakonstruksi dan merupakan langkah awal yang sangat penting," ucap Wahidin.

Pembangunan PLTP Ulumbu direncanakan memanfaatkan 7 area pengeboran, di antaranya 5 area sumur produksi dan 2 sumur reinjeksi.

Pengembangan energi panas bumi PLTP Ulumbu 2 x 20 MW harus diwujudkan,tutur Wahidin, sehingga mampu menciptakan ketahanan energi melalui renewable energy secara mapan dan berkelanjutan.

"Langkah ini, sejalan dengan rencana pemerintah untuk meningkatkan peran energi baru terbarukan (EBT) pada bauran energi nasional yang ditargetkan mencapai 23 persen pada tahun 2025," tutupnya. []

Komentar Anda