Pertamina Sulsel Tampik Istilah Tabung LPG Meledak

Suasana di lokasi rumah makan yang hangus terbakar. (Foto: Alur/Ahmad)

Makassar - Pertamina Regional Sulawesi menanggapi beberapa kejadian kebakaran yang terjadi di Kota Makassar dan Kabupaten Gowa beberapa hari lalu yang menyebabkan satu orang tewas dan beberapa luka bakar.

"Kejadian Kebakaran yang menimpa beberapa lokasi di Makassar dan Gowa kemungkinan akibat regulator set yang tidak standard dan safety yang bersinggungan dengan pemicu sumber api," kata Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Regional Sulawesi, Laode Syarifuddin Mursali, Jumat 4 Juni 2021.

Tidak ada istilah tabung LPG meledak atau bocor. Tabung LPG yang ada di masyarakat telah melalui proses quality control yang sangat ketat dan berlapis.

Pihak Pertamina secara tegas menampik adanya istilah kebocoran tabung gas atau tabung LPG yang meledak sendirinya. Diduga kebakaran tersebut terjadi akibat regulator set yang tidak standar dan tidak aman yang bersinggungan dengan pemicu api.

"Tidak ada istilah tabung LPG meledak atau bocor. Tabung LPG yang ada di masyarakat telah melalui proses quality control yang sangat ketat dan berlapis. Apabila di filling point tidak lulus QC akan langsung dilakukan proses repairing tabung," jelasnya.

Dari hasil penyelidikan jelas Laode kebakaran di salah satu restoran di Kabupaten Gowa dan Makassar menggunakan tabung LPG 50 kg. Dimana tabung tersebut sudah dilengkapi teknologi Double Spindle Valve System (DSVS).

Sehingga apabila salah satu safety valve tidak berfungsi, atau tekanan berlebihan masih dapat di seimbangkan oleh valve lainnya. Selain itu, tabung LPG tersebut dilengkapi Cap Seal Hologram dan Optical Color Switch untuk menghindari pemalsuan.

"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk mengecek secara berkala regulator set untuk menghindari resiko yang tidak diinginkan," tuturnya.

Sampai dengan Mei tahun 2021, tambah Laode kenaikan konsumsi LPG NPSO se-Sulawesi mengalami kenaikan total sebesar 11 persen.

"Dengan peningkatan terbesar pada LPG 5,5 kg sebesar 38,5 persen, jika dibandingkan tahun 2020," ujarnya. []

Komentar Anda