Alur.id
    Berita    Detail Article

Bupati Manggarai Pantau Ujian Sekolah di SDK Taga

Bupati Manggarai, Herybertus G.L Nabit, mengunjungi SDK Taga, Kecamatan Langke Rembong. (Foto: Alur/Isno)

Ruteng - Bupati Manggarai, Herybertus G.L Nabit, mengunjungi SDK Taga, Kecamatan Langke Rembong. Dalam kunjungan ini, Bupati Manggarai melakukan pemantauan pelaksanaan Ujian Sekolah (US) dan melakukan dialog dengan para guru di sekolah tersebut.

Ujian sekolah di SDK Taga diikuti oleh 50 siswa, Bupati Manggarai memantau pelaksanaan ujian di tiap-tiap ruangan.

Pada kesempatan itu Hery menyampaikan harapannya agar pelaksanaan ujian berjalan dengan baik dan para siswa dapat melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi untuk menggapai cita-cita yang mereka impikan. 

Berdasarkan hasil pemantauan dan laporan para pengawas sekolah, kepala sekolah, maupun guru yang diperolehnya, pelaksanaan ujian sekolah tingkat SD di Manggarai berjalan dengan lancar.

Dalam sesi dialog dengan para guru, Kepala Sekolah SDK Taga, Yosefina S. Marut menyampaikan, ucapan terima kasihnya karena sekolah yang dipimpinnya menjadi salah satu lembaga pendidikan dasar yang dikunjungi bupati selama masa pelaksanaan ujian sekolah tingkat SD.

Bupati Manggarai dalam kesempatannya menyampaikan beberapa hal yang diharapkan dapat diperhatikan oleh para pengajar untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ini.

Pertama, Membangun Attitude atau Sikap Mental Siswa.

Bupati Hery, kembali mengingatkan para guru agar memperhatikan attitude atau sikap mental para siswa. Selain aspek kecerdasan, baginya, yang tidak kalah penting adalah membangun attitude dan sikap mental yang baik bagi para tunas bangsa.

"Sekarang ini kita tahu kalau orang pintar itu banyak. Tetapi dalam dunia kerja hari ini, yang paling penting itu bukan pintar tapi atitud, rajin, jujur, bersih, dan bagaimana anak-anak menerima perbedaan," tutur Hery, Kamis 12 Mei 2022.

Kedua, Literasi dan Budaya Membaca Guru.

Pada era ini, dimana arus informasi begitu cepat bergulir dan dengan ketersediaan fasilitas pendukung yang memadai, maka para siswa maupun orang tua siswa dapat dengan mudah memperoleh materi belajar maupun informasi seputar dunia pendidikan.

Oleh karena itu, Bupati Hery menegaskan agar para pendidik dapat terus berpacu, memperkaya diri dengan informasi dan pengetahuan-pengetahuan termutakhir.

"Hari ini kita berhadapan dengan anak-anak murid yang literaturnya lebih banyak dari kita, itu tantangan bagi kita, di sisi lain kita juga berhadapan dengan orang tua murid yang berpendidikan. Karena itu, tidak ada jalan lain, saya minta tolong guru-guru untuk memperkuat literatur," jelasnya.

Ketiga, Menyelenggarakan Bermacam Lomba.

Salah satu aspek penting dalam membangun sumber daya manusia yang mumpuni adalah dengan mengembangkan soft skill.

Karena itu, dalam kesempatan kujungan kerja ini, Bupati Hery mengusulkan agar ke depannya sekolah-sekolah dapat menyelenggarakan lomba di dalam sekolah.

Baginya, hal tersebut perlu dilakukan untuk melatih mental siswa-siswi dalam kompetisi, mengenal kemampuan dirinya, memaksimalkan potensinya, dan dapat belajar tentang cara membangun sikap yang tepat bila mengalami kekalahan.

Selain itu, penyelenggaraan lomba-lomba juga menjadi ruang yang luas untuk membangun rasa percaya diri anak sebab banyak bakat lain (di luar akademik) yang dimiliki siswa-siswi yang perlu diekspresikan.

"Perbanyak lomba-lomba. Orang punya pendekatan beda sekarang, banyak juara. Tinggal dibuat kategorinya. Kenapa banyak lomba supaya kita punya anak-anak terbiasa, terasah dalam sebuah persaingan. Kesulitan kami, dan generasi-generasi kami, tidak terbiasa dalam lomba, sehingga saat kami berhadapan dengan kompetisi, kami seringkali down duluan," tuturnya.

"Yang kita minta adalah anak-anak kita bertumbuh tidak hanya secara intelektual tetapi juga secara mental," tambah Hery.

Keempat, Memperhatikan Nilai-nilai Kesetaraan Gender.

Poin terakhir yang disampaikan Bupati Manggarai dalam kunjungannya ke SD Taga adalah tentang pentingnya bagi para pengajar untuk memegang nilai-nilai kesetaraan gender.

Bupati Manggarai menuturkan, pengalamannya selama sekolah, bahwa banyak siswa perempuan yang baginya memiliki capaian akademik yang cemerlang, namun beberapa dari mereka kurang beruntung karena tidak memiliki kesempatan untuk terus mengenyam pendidikan dan kurang mendapat ruang untuk dapat membuktikan kemampuannya. []