Yoakim Jehati Terpilih Menjadi Ketua Forum FPRB Manggarai Periode 2022-2026

Kepala Dinas BPBD Kabupaten Manggarai, Stefanus Tawar, saat menyerahkan SK kepada ketua terpilih FPRB Manggarai, Yoakim Jehati, Jumat 12 Agustus 2022. (Foto: Isno Baco).

Ruteng - Yoakim Jehati terpilih menjadi ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Manggarai Periode 2022-2026.

Musyawarah pembentukan forum PRB tersebut berlangsung di gedung Efata Ruteng Jumat 12 Agustus 2022.

Yoakim menyampaikan terima kasih atas amanah yang diberikan kepadanya. Bagi dirinya ini menjadi hal yang baru, tentu dalam proses ini dirinya ingin belajar dan sambil bekerja untuk FPRB.

Lebih lanjut ia mengatakan dirinya punya semangat yang tinggi untuk membesarkan FPRB ini.

"Mungkin tidak sampai pada titik yang ingin memuaskan semua pihak, tetapi kita coba bekerja semaksimal mungkin untuk FPRB, saya butuh semua pihak dan saya perlu belajar banyak daripada senior-senior yang sebelumnya sudah pernah terlibat dalam FPRB," ujar mantan ketua GMNI cabang Manggarai itu.

Yoakim mengatakan, kerja FPRB ke depannya akan selalu koordinasi dengan kepala Dinas Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan ketua Palang Merah Indonesia (PMI) dan forum yang di luar sistem pemerintahan. Oleh karena itu dirinya butuh partisipasi dari semua pihak.

Sementara itu, Kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai, Stefanus Tawar mengatakan, membentuk FPRB guna mendorong peran masyarakat dalam upaya penanggulangan risiko bencana alam.

"Kami tidak akan berjanji untuk kerja yang luar biasa, paling tidak kami coba melakukan kordinasi dengan semua pihak untuk membesarkan FPRB di Manggarai ini," ujarnya.

Di forum yang sama, Kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai, Stefanus Tawar menyampaikan, membentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) untuk mendorong peran masyarakat dalam upaya penanggulangan risiko bencana alam.

"Pembentukan Forum FPRB di Kabupaten Manggarai sebagai upaya antisipasi pemerintah dalam upaya penanggulangan bencana alam," katanya.

Menurut dia, FPRB terdiri dari para anggota masyarakat, tokoh-tokoh agama, para pemuda dan dunia usaha serta kalangan akademisi untuk menjadi ujung tombak pemerintah dalam upaya penanggulangan resiko bencana secara dini.

Wilayah Kabupaten Manggarai sangat rawan terhadap peristiwa bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan gelombang pasang sehingga berbagai upaya edukasi tentang upaya penanggulangan bencana melalui FPRB sangat penting dilakukan.

Diketahui kegiatan ini di dukung penuh oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Manggarai. []

Komentar Anda