UPTD Transfusi Darah Ingin Tiru PMI Bali Soal Tingkatkan Pendonor Darah

UPTD Transfusi Darah mengunjungi UDD PMI Bali.

Makassar - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Transfusi Darah Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan studi tiru, di Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) Provinsi Bali, Provinsi Bali, Kamis (25/5/2203). Rombongan sebanyak 25 orang terdiri dari staf UPTD dan komunitas yang dipimpin langsung oleh Kepala UPTD Transfusi Darah Sulsel, Erna Kumalaningrum. 

Kunjungan diterima langsung oleh Kepala Bidang UDD PMI Bali, dr Chandra Indriasari beserta jajarannya. Pihak UPTD Transfusi Darah Sulsel memilih Bali karena dianggap UUD PMI terbesar di Provinsi Bali, Peralatan lengkap, perolehan darah per bulan tinggi dengan banyak inovasi.

Erna mengatakan, kegiatan studi tiru ini merupakan strategi UPTD Transfusi Darah Sulsel untuk menggali informasi, belajar, menentukan langkah tindak lanjut, memfasilitasi pertukaran informasi dan merangsang daya inovasi demi tercapainya tujuan pemenuhan kebutuhan darah bagi masyarakat yang membutuhkan.

"Darah merupakan materi biologis yang hidup dan belum dapat diproduksi di luar tubuh manusia. Artinya ketersediaan darah di sarana kesehatan sangat ditentukan oleh partisipasi masyarakat dalam mendonorkan darahnya," kata Erna.

Dia mengungkapkan, darah yang aman merupakan darah yang berasal dari pendonor risiko rendah, yang salah satunya bisa didapat dari donor darah sukarela.

"Hal ini penting untuk diperhatikan, mengingat darah juga dapat menjadi media penularan penyakit seperti HIV, Hepatitis B. Hepatitis C dan Sifilis. Hal ini sesuai dengan amanat UU Kesehatan No 36 tahun 2009 dan PP No 7 tahun 2011 tentang pelayanan darah, serta rekomendasi WHO bahwa darah transfusi yang aman dan berkualitas berasal dari donor sukarela," ungkapnya.

Olehnya itu, kegiatan studi tiru ini untuk memberikan pengalaman dan kemajuan pelaksanaan program pelayanan darah, serta melakukan review bersama atas tentang program kegiatan pelayanan darah. 


Menemukan ide untuk terobosan peningkatan rekrutmen dan pelestarian donor. Kemudian merumuskan rencana program pelayanan darah komprehensif dan berkelanjutan yang akan dikerjakan bersama semua sektor, stakeholder dan masyarakat Sulsel.


"Output yang diharapkan, peserta memperoleh informasi tentang progress, capaian hasil dan praktik inovatif dari program yang dilaksanakan oleh PMI Bali. Pelaksanaan program pelayanan darah khususnya peningkatan rekrutmen dan pelestarian donor darah sukarela," pungkas Erna yang juga istri Anggota DPRD Sulsel Rudy Pieter Goni.


Sementara Kepala Bidang Mutu UDD PMI Bali, Chandra Indriasari mengatakan UDD merupakan rujukan se-Provinsi Bali. Inovasi diterapkan untuk mendapatkan darah salah satunya adalah memaksimalkan penjemputan darah melalui door to door atau rumah ke rumah.

"Dengan pendekatan budaya di Bali melalui ketua Banjar atau tokoh dalam lingkungan keluarga Bali, sehingga kami bisa mendapatkan 2500-3000 kantong per bulan," tutupnya.[]

Komentar Anda