UPT Tranfusi Darah Sulsel Ingin Adopsi Konsep Kampung Donor Jember

Ketua PMI Jember, Zainal Marzuki saat menerima rombongan studi tiru Kampung Donor Dara di Desa Kedung Duren, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember.

Jember - Unit Pelaksana Teknis Tranfusi Darah Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Selatan (Sulsel) ingin meniru konsep Kampung Donor Darah yang ada di Desa Karang Duren, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember. Pasalnya, Desa Karang Duren bisa menggerakkan masyarakatnya untuk donor darah setiap dua bulan.

Kepala Sub Bagian UPT Transfusi Darah Sulsel, Sumiariaty Sofyan menjelaskan kunjungan studi tiru di Desa Karang Duren Kabupaten Jember untuk dapat mengadopsi inovasi kampung donor darah. Pasalnya di Kota Makassar khususnya di Sulsel sulit mendapatkan donor darah dari masyatakat .

"Inilah yang kami mau adopsi, karena kami sangat sulit mendapatkan pendonor darah. Satu hari saja belum tentu dapat 150 kantong darah. Justru berbeda di sini,"ujar Sumiariaty, Selasa 21 Juni 2022.

Baca Juga: Pelaku Pengeroyokan Wanita di Kamar Hotel Makassar, Diciduk Polisi

Kepala Desa Karang Duren, Nurkholik mengapresiasi rombongan UPT Transfusi Darah Sulsel di daerah ini. Ia menjelaskan, kampung donor di Desa Karang Duren, Kecamatan Balung terbentuk tahun 2021 lalu. Setelah mendapat penghargaan dari pemerintah setempat. Karena dinilai sukses melakukan donor darah sejak tahun 2003 silam.

Donor DarahKegiatan donor darah.



"Kantor desa kami digunakan sebagai pendonor sejak tahun 2003 silam. Pada waktu itu hanya 39 kantong darah saja tapi seiring waktu sudah mencapai 6 ribu kantong darah,"kata Nurkholik.

Baca Juga: Ratusan Anak Muda di Sulsel Deklarasi Dukung Ganjar Jadi Presiden 2024

Sedangkan Camat  Balung Rahman Hidayat menambahkan, ada beberapa cara dilakukan agar masyarakat antusias melakukan donor darah. Yakni melalukan sosialisasi, membagikan sembako, dan konsep doorprize.

"Memang awalnya sulit. Tapi perlahan-lahan masyarakat sangat antusias,"ucapnya.

Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jember, Zainal Marzuki mengatakan, PMI Jember berdiri sejak tahun 74. Menurutnya, ada tiga pilar utama kekuatan PMI. Yakni pengurus, pegawai tetap atau kontrak, dan relawan.

"Dulu donor darah kami lakukan sebulan sekali. Kini rutin dan pendonor bertambah terus karena kami kerap melakukan sosialisasi ke masyarakat," tutur Zainal.

Dijelaskan, kebutuhan darah di Kabupaten Jember 3.500 kantong darah per-bulan. Artinya dalam satu hari dibutuhkan 150 kantong darah di tiga desa di kecamatan ini.

"PMI Jember menjadi penyangga untuk di Kanupaten Jember termasuk di provinsi lain dan nasional. Bahkan kami pernah kirim darah di negara Lebanon," tutupnya.[]

Komentar Anda