Makassar - Pendaftaran calon Kepala Sekolah (Kepsek) di lingkup Dinas Pendidikan (Disdik) Sulawesi Selatan menuai polemik. Beberapa orang tua murid menolak pencalonan kepsek baru tersebut.
Hal ini karena dua orang yang mencalonkan sebagai Kepsek di SMAN 1 Makassar adalah mantan narapidana atas kasus pungutan liar dan kasus kekerasan terhadap anak didik di sekolah.
Keduanya telah dilaporkan oleh lembaga forum orang tua siswa Makassar ke Plt Gubernur Sulsel, Sekda Sulsel, Inspektorat Sulsel, Ombudsman RI Sulsel dan Mendikbud.
Berdasarkan informasi yang diterima, forum orang tua murid SMAN 1 Makassar melaporkan atas nama AH mantan Kepsek SMAN 1 Makassar yang dulu divonis pungutan liar tahun 2017.
Ia ditahan di rutan, namun kemudian divonis tahanan kota dengan alasan majelis hakim yang bersangkutan mengidap tumor paruh dan dikhawatirkan dapat menular pada binaan rutan.
Kedua Is, mantan guru SMAN 1 Makassar tahun 2018 divonis satu tahun hukuman percobaan dalam kasus kekerasan terhadap anak didik di sekolah dan dimutasi ke SMAN 21 Makassar.
"Keduanya telah dilaporkan oleh lembaga forum orang tua siswa Makassar ke Plt Gubernur Sulsel, Sekda Sulsel, Inspektorat Sulsel, Ombudsman RI Sulsel dan Mendikbud," kata Herman Hafid, Selasa 25 Mei 2021.
Hingga kini Alur masih menunggu konfirmasi dari Dinas Pendidikan Sulsel terkait kedua calon Kepala Sekolah tersebut. []
