Curah Hujan Tinggi Membuat Jalan di Cibal Barat Terancam Putus

Batus besar menutup badan jalan di Cibal Barat. (Foto: Alur/Netizen)

Manggarai - Curah hujan tinggi di wilayah Kecamatan Cibal Barat, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) Jumat 25 Februari 2022 hingga Sabtu 27 Februari 2022 kemarin, mengakibatkan air suangai meluap dan terjadi longsor di beberapa titik.

Informasi yang dihimpun Alur.id, salah satu titik longsor terparah terjadi pada ruas jalan di Tonggong, Desa Latung. Longsor tersebut membuat jalan sulit dilalui karena longsoran batu berukuran besar menutup badan jalan.

Kondisi yang sama juga terjadi pada dua titik sungai yakni Wae Ngkelot dan Wae Reweng. Batu besar tampak memenuhi badan jalan membuat warga sulit melewati jalan tersebut.

Yohanes Jaman, Warga Tonggong, Desa Latung menjelaskan, saat ini kendaraan warga dan pengguna jalan tidak bisa melintas. Sebab batu-batu tersebut berada tepat di badan jalan.

Sedangkan ruas jalan di sungai Wae Reweng dan Wae Ngkelot juga terancam putus akibat luapan air yang cukup deras.

"Kalau sebelumnya, kami biasa secara swadaya melakukan perbaikan. Tapi ini sudah terlalu parah dan tidak bisa dikerjakan secara manual oleh warga. Kami berharap agar pemerintah segera turun tangan," ujar Yohanes Jaman,  via gawainya, Minggu 27 Februari 2022.

Sementara itu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Manggarai dapil IV, Yoakim Jehati mengatakan, dirinya telah mengetahui informasi tersebut.

Kata dia, beberapa orang telah menyampaikan laporan tentang kondisi yang terjadi di wilayah itu.

Untuk mengatasi kondisi tersebut Yoakim meminta pemerintah daerah melalui Dinas PU mau pun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) segera turun tangan.

Kondisi seperti itu tidak bisa dibiarkan terlalu lama, sebab itu merupakan jalur utama dengan mobilitas kendaraan warga yang cukup tinggi.

"Ada beberapa titik longsor dan batu besar yang sulit dibersihkan dengan tenaga manusia. Butuh alat berat. Jadi BPBD atau Dinas PU segera lakukan tanggap darurat," kata Yoakim via gawainya, Minggu 27 Februari 2022.

Yoakim sendiri pernah memantau langsung ruas jalan di Latung termasuk kondisi sungai Wae Reweng.  Kala itu, ia menyaksikan warga mendorong motor untuk melintasi sungai.

Ia berjanji akan menyampaikan kondisi itu kepada pemerintah daerah. Pemerintah daerah diminta untuk menganggarkan dana untuk pembangunan jembatan.

"Untuk saat ini, saya meminta warga jangan memaksa melintas sebelum ada langkah yang diambil oleh pemerintah. Terutama untuk menggeser batu-batu besar itu," ujarnya.

Terpisah kepala BPBD Kabupaten Manggarai Stefanus Tawar mengatakan, pihaknya telah mengetahui informasi tersebut. Ia telah melakukan koordinasi dengan Dinas PU untuk segera turun ke lapangan.

"Ia pak, saya sudah teruskan WA ini tadi ke Kadis PU," singkat Stefanus. []

Komentar Anda