Alur.id
    Berita    Detail Article

Viral, Pos Polisi di Sinjai Hancur Berantakan Diserang Oknum TNI

Pos polisi yang hancur akibat diserang oknum TNI di Kabupaten Sinjai, Sulsel. (Foto: Potongan Video viral)

Sinjai - Viral, oknum TNI menyerang pos Polantas di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel), polisi sebut dugaan penyerangan terkait suara motor.

Penyerangan pos Polantas itu terjadi pada, Minggu 20 Februari 2022 sekitar pukul 14.05 Wita. Akibat penyerangan membabi buta itu, warga sekitar panik dan berhamburan menyelamatkan diri.

Kejadian bermula saat oknum TNI bolak-balik menggeber sepeda motornya di dekat pos Polantas Sinjai. Polisi yang saat itu sedang berjaga menegurnya, namun oknum TNI tersebut tetap melakukan hal yang sama.

"Terus balik kedua kalinya, dia tetap gas motornya, trus dikejar. Didapat di jalan daerah perbatasan (Sinjai-Bone) di Kajuara, kemudian bersitegang di sana dengan anggota polisi," ungkap Kasat Lantas Polres Sinjai, Iptu Idris, Minggu 20 Februari 2022.

Keduanya sempat bubar dan sama-sama menahan emosi. Hanya saja, tidak lama berselang oknum anggota TNI ternyata mengadu ke rekannya bahwa dia baru saja dikeroyok polisi.

Kemudian dia datang kembali bersama teman-temannya sekitar pukul 14.00 Wita. Sejumlah fasilitas dirusak saat penyerangan berlangsung. Seluruh kaca di Pos Polantas itu pecah.

Bahkan seorang Satpam bank yang berada tidak jauh dari pos Polantas nyaris dikeroyok. Karena dikira polisi karena seragam yang dikenakan mirip anggota polisi.

Saat penyerangan berlangsung, anggota polisi yang berasa di lokasi kejadian juga langsung melarikan diri.

"Ada juga tadi anggota di depan Pos Lantas, pak kalau tidak lari ka na injak ka tentara," katanya.

Buntut insiden itu, kedua pimpinan TNI maupun Polisi gelar rapat tertutup
untuk tetap menjaga situasi tetap kondusif.

"Ini masalah sudah diambil alih pimpinan dan sudah diredam, situasi dan kondisi Sinjai aman terkendali, sudah dilaporkan ke Pimpina. Kasat lantas diperintahkan perbaiki pos seperti semula, jangan ciptakan suasana tidak kondusif," katanya.

Pimpinan masing-masing instansi pun sepakat agar oknum yang terlibat dalam penyerangan baik TNI maupun polisi untuk tidak memperkeruh keadaan. []