Alur.id
    Berita    Detail Article

Enam Komitmen Pemda Manggarai dengan HDI

Bupati Manggarai Herybertus GL Nabit, usai penandatanganan kontrak kerja sama, Sabtu 3 Desember 2022. (Foto: Alur/Isno Baco)

Ruteng - Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama organisasi penyelenggara Hari Disabilitas Internasional (HDI) buat 6 komitmen untuk kaum Disabilitas.

Hal itu dibuktikan dengan penandatanganan pernyataan bersama oleh Bupati Manggarai Herybertus GL Nabit, saat hadir dalam acara Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada Sabtu, 3 Desember 2022.

Kegiatan itu diselenggarakan oleh Yayasan Karya Murni Ruteng yang kerja sama dengan SLB Tenda, SLB Cancar, Yayasan Ayo Indonesia, dan Wahana Visi Indonesia. Yang berlangsung di Aula Asumpta Gereja Katedral Ruteng.

Bupati Hery Pemda mengatakan, Manggarai terus mendorong peran penyandang disabilitas atau berkebutuhan khusus turut menjadi pilar utama pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Pesan tersebut diungkapkannya sejalan dengan momentum Hari Disabilitas Internasional yang diperingati setiap tanggal 3 Desember.

“Harapannya para penyandang disabilitas, utamanya di Manggarai, dapat menjadi bagian masyarakat yang berperan aktif mewujudkan tatanan dunia yang inklusif, aksesibel dan berkelanjutan, khususnya di masa pasca Covid-19,” ungkap Bupati Hery.

Bupati Hery melanjutkan, pembangunan dan renovasi infrastruktur di Manggarai terus berfokus pada inklusi sosial dengan penyediaan fasilitas ramah disabilitas.

Berikut 6 pernyataan Bersama HDI  Dengan Organisasi-Organisasi Penyelenggara Yang Kerja Sama Dengan Kabupaten Manggarai.

1. Mendorong upaya pemerintah daerah Kabupaten Manggarai dalam mewujudkan komitmen pembangunan inklusif sebagaimana yang termuat dalam SK Bupati Manggarai Nomor HK/154/2022, tentang pembentukan tim kordinasi pembangunan inklusif penyandang Disabilitas Kabupaten Manggarai tahun 2022.

2. Siap mewujudkan tatanan masyarakat Manggarai yang inklusif, ramah dan saling menghormati dalam seluruh aspek kehidupan.

3. Siap berpartisipasi dalam pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan sesuai dengan norma sosial dan aturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia.

4. Siap menolak semua bentuk perlakuan yang tidak adil, diskriminatif, bullying, saling mengejek hanya karena perbedaan dalam bentuk apapun.

5. Siap melaksanakan pembangunan yang ramah Disabilitas, keterbukaan akses informasi publik, penyediaan fasilitas publik yang ramah dan aksebible di Manggarai.

6. Mendorong semua pihak, pemerintah dan swasta, seluruh masyarakat dalam mewujudkan pendidikan inklusif dan pendidikan yang ramah bagi semua orang.

Diketahui kegiatan HDI ini terselenggara berkat kerja sama Yayasan Karya Murni Ruteng, SLB Tenda, Sekolah Inklusif SMPN 2 Ruteng, SMAK Setya Bhakti Reguler, Yayasan Ayo Indonesia, Wahana Visi Indonesia, Pertuni, Smak ST Fransiskus dan SMP Satap Pong Meleng. []