Alur.id
    Berita    Detail Article

Sempat Hilang Kontak, Dua Nelayan Abdya Ditemukan Selamat di Aceh Singkil

Ilustrasi

BLANGPIDIE - Dua nelayan asal Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) yang sempat dikabarkan hilang kontak hampir seminggu saat melaut akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat di perairan Ketapang, Aceh Singkil oleh nelayan setempat.

Informasi yang diperoleh, enam hari keduanya terombang-ambing akibat kehabisan bahan bakar di tengah laut, ditambah lagi cuaca buruk, namun keduanya akhirnya diselamatkan oleh nelayan Aceh Singkil.

Kedua nelayan tersebut adalah Agung (29) dan M. Aidil Maulana Syahputra (19), warga Desa Pulau Kayu, Kecamatan Susoh, Kabupaten Abdya, dan merupakan awak kapal KM Aneuk Shogun 03.

Mereka dilaporkan hilang kontak sejak saat hendak melangsir ikan dari kapal induk KM Shogun di tengah laut pada, 11 Oktober 2025 lalu.

Peristiwa ini pertama kali dilaporkan oleh Ridwan (45), warga Desa Delima Jaya, Susoh yang merupakan pemilik kapal KM Aneuk Shogun 03. Saat itu, Ridwan melapor ke Pos Sat Polairud Polres Abdya pada, Jumat, (24/10/2025) setelah kehilangan komunikasi dengan kapal anak yang ia operasikan.

Menurut laporan awal, kapal anak KM Aneuk Shogun 03 gagal merapat ke kapal induk karena gelombang tinggi dan angin kencang di lokasi unjam (rumpon).

Setelah kapal induk kembali ke Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Serangga, pada 18 Oktober 2025, KM Aneuk Shogun 03 belum juga terlihat kembali, sehingga diduga mengalami insiden di laut.

Kasat Polairud Polres Abdya, Iptu Nurdi, S.Sos, membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengatakan kini kedua nelayan itu sudah ditemukan dalam keadaan selamat, namun kondisi mereka lemah setelah enam hari terombang-ambing di laut tanpa bahan bakar dan makanan cukup.

“Mereka sudah terombang-ambing di perairan Ketapang karena kehabisan minyak dan diterjang badai. Syukurlah, keduanya ditemukan dalam keadaan selamat oleh nelayan Kuala Baru,” kata Iptu Nurdi, Sabtu, 25 Oktober 2025.

Nelayan yang menemukan keduanya adalah Nazuardin, warga Kuala Baru, Aceh Singkil. Pengakuan Nazuardin, saat dirinya hendak pergi melaut, Ia tiba-tiba melihat perahu kecil terapung di tengah laut tanpa arah, kemudian, ia segera mendekat untuk memastikan kondisi perahu

“Saat saya hampiri, mereka tampak sangat lemah dan sudah kehabisan bekal. Saya langsung bantu dan bawa ke daratan,”kata Kasat Polairud Polres Abdya, Iptu Nurdi meniru pernyataan Nazuardin.

Setelah membawa kedua Nelayan Abdya ini ke daratan, Nazuardin menyerahkan keduanya kepada Panglima Laot Kuala Baru dan aparat setempat untuk mendapat pertolongan. Mereka diberi makanan, minuman, serta diperiksa kondisinya sebelum dikabarkan ke pihak Polairud Abdya dan Tim SAR.

Setelah menerima laporan dari nelayan penyelamat, Sat Polairud Polres Abdya, Pos TNI AL Abdya segera berkoordinasi dengan BPBK Abdya, Tagana Abdya, dan tim SAR untuk membicarakan teknis penjemputan kedua nelayan tersebut.

"Saat ini sedang menyiapkan proses pemulangan ke Abdya. Untuk kondisi keduanya saat ini sudah stabil, tetapi tetap kami pantau kesehatannya,” kata Babinpotmar, Serda MAR. Suruso.

Ia menyebut, untuk perahu milik korban saat ini masih berada di tengah laut dalam keadaan aman, hanya saja kehabisan minyak, dan terkait proses penarikan agar tidak hanyut atau mengganggu pelayaran lain masih dicarikan solusi bersama pemilik bot.

"Soal bantuan logistik serta transportasi pemulangan sedang kita lakukan koordinasi. Namun kondisi keduanya sudah stabil, tapi tetap perlu pemeriksaan medis dan dukungan psikologis ringan,” kata Suruso.

Ia menambahkan, kejadian ini menjadi pengingat bagi seluruh nelayan agar lebih memperhatikan kondisi cuaca dan kesiapan logistik sebelum berlayar.

"Kepada para nelayan untuk meningkatkan kewaspadaan mengingat cuaca saat ini. Kita tidak bisa melawan alam, tapi bisa mengantisipasi. Pastikan bahan bakar cukup dan perbekalan lainnya," katanya. []