Alur.id
    Berita    Detail Article

Reuni 212, Ini Tuntutan FUIB Sulawesi Selatan

Gabungan aktivis Islam yang berhimpun di bawah naungan Forum Ummat Islam Bersatu (FUIB) Sulawesi Selatan. (Foto: Alur/Ist)

Makassar - Gabungan aktivis Islam yang berhimpun di bawah naungan Forum Ummat Islam Bersatu (FUIB) Sulawesi Selatan juga menyelenggarakan Reuni 212 di Kota Makassar, Kamis, 2 Desember 2021.

Berbeda dengan di Jakarta, para pimpinan ormas Islam tersebut hanya sekadar tampil berorasi dan diakhiri dengan pembacaan maklumat kebangsaan yang dibawakan di halaman Masjid Nurul Istiqamah, Blok M, Bumi Tamalanrea Permai (BTP).

Ketua FUIB Sulsel, Ustaz Muchtar Daeng Lau, menyampaikan maklumat kebangsaan itu merupakan aspirasi dari kelompok anak bangsa yang memiliki keprihatinan dan kepedulian sama terhadap NKRI yang kita cintai bersama.

"Ini juga merupakan wujud solidaritas atas kegiatan Reuni 212 yang digelar di Jakarta, dan kami pun menyampaikan sejumlah isi tuntutan yang poinnya tidak jauh berbeda," ujarnya.

Ustaz Muchtar menyebutkan, terdapat sejumlah poin tuntutan, yakni menyerukan kepada kepada semua komponen ummat dan bangsa agar semakin meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada sang pencipta, Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Kemudian, menyerukan kepada semua komponen ummat dan bangsa agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai kebhinekaan NKRI yang kita cintai bersama.

Selanjutnya, menguatkan komitmen keislaman sebagai salah satu benteng penjaga NKRI dari segala macam rongrongan yang berpotensi memecah belah kebhinekaan, serta mengecam segala bentuk tindakan terorisme kezaliman dan ketidakadilan.

"Kami juga meminta kepada pemerintah dan aparat penegak hukum agar melakukan tindakan tegas dan terukur kepada para kelompok perongrong pemecah kedaulatan bangsa, seperti lembaga teroris Organisasi Papua Merdeka (OPM)," tegas Ustaz Muchtar.

Selain itu, FUIB Sulsel juga meminta kepada pemerintah dan aparat penegak hukum untuk terus berfokus serta gencar melakukan pemberantasan terhadap tindak pidana korupsi, menindak pelaku dan penyebar pornografi dan porno aksi, tanpa pandang bulu.

Secara tegas, FUIB juga berharap kepada pemerintah dan aparat keamanan agar menjaga alim ulama dan para tokoh agama Islam dari segala macam tindakan kriminalisasi hukum.

Adapun mereka yang telah berhadapan dengan hukum agar sepantasnya diperlakukan secara manusiawi dengan perlakuan yang proporsional tentunya.

"Kami tentunya sangat berharap kepada aparat penegak hukum agar tetap mengusut dalang atau aktor inteletual di balik pembantaian 6 laskar pengawal Imam Besar Umat Islam Habib Rizieq Shihab, dan menyeret mereka ke pengadilan dan mengganjar hukuman yang setimpal, bersama dengan para pelaku yang sebelumnya sudah ditangkap," jelas Ustaz Muchtar. []