Alur.id
    Berita    Detail Article

PT Vale Bantah Perluas Wilayah Konsesi

Aktivitas tambang di PT Vale. (Foto: Alur/Didit Hariadi)

Makassar - PT Vale Indonesia membantah wilayah konsesi dalam kontrak karya berbeda. Apalagi jika disebutkan memperluas wilayah tambangnya.

Head of Communication PT Vale Indonesia, Bayu Aji menegaskan pihaknya terikat dengan sejumlah peraturan dan Undang-Undang di Indonesia maupun Internasional. Sehingga tidak pernah mengambil hak-hak pihak lain.

Bahkan, Vale sangat taat terhadap aturan dan menjunjung tinggi terkait keberadaan alas hukum.

"Seluruh lahan yang dikelola dan masuk dalam lahan konsesi telah memiliki dokumen lengkap," ucap Bayu, Kamis 15 Desember 2022.

Ia menyebutkan luas konsesi di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur yakni 70,566 hekare. Itu tertuang dalam amandemen kontrak karya (KK) PT Vale yang ditandatangani pada tanggal 17 Oktober 2014.

Bahkan, pihaknya mengurangi luas wilayah konsesi menjadi kurang lebih 70.000 hektare.

"Tidak terdapat penambahan lahan baru terhadap luas wilayah Vale," tutur dia.

Karena itu, lanjut Bayu, pihaknya membuka ruang komunikasi bagi siapa saja, mulai masyarakat adat hingga tokoh pemuda setempat.

Praktik tersebut masih berjalan secara intens hingga saat ini. Sebab, Vale menghargai setiap entitas yang ada di wilayah operasionalnya dan terus membangun hubungan yang baik.

Bahkan, ia menghargai pendapat para pihak dan berkomitmen memenuhi kewajiban perusahaan sesuai dengan aturan yang berlaku. Hal ini sejalan dengan upaya menjaga iklim investasi agar tetap berjalan dengan baik.

Selama ini, lanjut Bayu, perseroan telah memberikan kontribusi pendapatan kepada negara. Baik pemerintah pusat maupun daerah termasuk pajak maupun PNBP.

Kontribusi terhadap penerimaan negara dan PNBP totalnya Rp 16,6 triliun selama 10 tahun terakhir.

Tak hanya itu, pajak dan retribusi PT Vale pada 2021 naik hampir dua kali lipat menjadi US$142,9 juta atau setara Rp 2,14 triliun.

Untuk kontribusi program sosial di Sulawesi Selatan di tahun 2021 mencapai lebih dari Rp60 miliar atau meningkat hampir 40% dibandingkan sejak pada tahun 2018. 

"Kami (Vale) terbuka menerima masukan khususnya terkait pemberdayaan. Apalagi Vale sangat menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi,"pungkasnya. []