Alur.id
    Berita    Detail Article

Peringati Hari Lahir Pancasila, PDIP Sulsel: Perekat dan Pemersatu Bangsa

DPD PDIP Sulsel menggelar upacara peringatan Hari Lahir Pancasila.

Makassar - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sulawesi Selatan menggelar upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Sekretariat Jalan Gunung Bawakaraeng, Makassar, Kamis (1/6/2023). Bagi PDIP Sulsel, Pancasila sangat penting sebagai dasar negara.

Sekretaris DPD PDIP Sulsel, Rudy Pieter Goni mengaku bersyukur 1 Juni menjadi hari libur nasional. Alasannya, 1 Juni menjadi sejarah bagi Indonesia tentang lahirnya dasar negara yakni Pancasila.

"Dengan 1 Juni menjadi hari libur nasional itu menunjukkan bahwa, kita taat dan patuh kepada apa yang terjadi pada waktu itu. 1 Juni itu lahirnya Pancasila," ujarnya kepada wartawan.

DPD PDIP Sulsel menggelar upacara peringatan Hari Lahir Pancasila.



Anggota DPRD Sulsel ini mengatakan Pancasila adalah dasar negara dan juga sebagai jalan kehidupan bangsa Indonesia. Untuk itu, Pancasila haru menjadi tuntunan dalam berbangsa dan bernegara.

"Kita bayangkan kalau tidak ada Pancasila hari ini. Maka tentu Indonesia sudah lama dicabik-cabik," tuturnya.

Selain menjadi penuntun berbangsa dan bernegara, Pancasila juga menjadi perekat dan pemersatu bangsa. Untuk itu, dia berharap pengurus dan kader PDIP Sulsel bisa mendalami nilai luhur Pancasila.

"Pancasila menjadi perekat dan pemersatu bangsa. Spirit Pancasila jangan hanya menjadi memori bangsa, tetapi juga harus menjadi penyadaran politik kita dalam berjuang bersama rakyat," ucapnya.

Sementara, Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Kaderniasasi PDIP Sulsel, Muhammad Iqbal Arifin, mengatakan Pancasila menjadi pegangan hidup kita berbangsa dan bernegara.

“Pancasila adalah ideologi yang sampai kapanpun bisa penuh dan tetap menjadi dasar dari semua masyarakat dari Sabang sampai Merauke,” ujar Iqbal.

Menurut Iqbal, setiap tanggal satu Juni ini bisa dijadikan langkah awal, generasi-generasi muda yang ada di Indonesia memikirkan bagaimana bersaing dengan negara-negara lain dalam proses modernisasi yang berjalan begitu pesat.[]