Jakarta. Nestlé secara global baru saja meluncurkan Nestlé Food Bank Alliance, sebuah inisiatif kolaboratif yang memperkuat kemitraan jangka panjang dengan jaringan food bank terkemuka di dunia seperti The Global FoodBanking Network (GFN), Feeding America®, dan European Food Banks Federation (FEBA).
Melalui aliansi ini, Nestlé berupaya memperluas akses terhadap pangan sekaligus mengurangi limbah makanan secara signifikan, dengan mengedepankan kolaborasi strategis dan penerapan praktik terbaik di berbagai negara.
Nestlé Food Bank Alliance hadir sebagai respon atas dua tantangan besar yang saling berkaitan: akses pangan dan tingginya angka sampah makanan.
Melalui aliansi ini, Nestlé dan para mitranya akan memperkuat kapasitas di setiap food bank lokal, mengembangkan program yang dapat mengurangi jumlah makanan terbuang, serta memperluas keterlibatan karyawan Nestlé secara global dalam kegiatan sosial.
Di Indonesia, inisiatif ini turut melibatkan salah satu organisasi nirlaba Food Cycle Indonesia, sebuah organisasi lokal yang merupakan bagian dari The Global FoodBanking Network.
Nestlé Indonesia secara aktif menggandeng Food Cycle untuk menyelamatkan makanan berlebih yang masih layak konsumsi dan mendistribusikannya kepada komunitas rentan diberbagai daerah.
“Kami menyambut baik kolaborasi antara Nestlé Global dan The Global FoodBanking Network," ujar Astrid Paramita, CEO & Founder of FoodCycle Indonesia dalam keterangan tertulis, Rabu (25/6).
"Kami berharap inisiatif ini dapat membuka peluang kerja sama yang lebih strategis dan sistematis dalam upaya pengurangan food loss and waste dan peningkatan gizi anak-anak di Indonesia,” kata Astrid menambahkan.
Nestlé Indonesia menegaskan bahwa kolaborasi ini selaras dengan komitmen keberlanjutan perusahaan, khususnya dalam isu ketahanan pangan dan pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab.
“Sebagai bagian dari Nestlé Food Bank Alliance, kami di Nestlé Indonesia berkomitmen untuk memperluas dampak sosial kami dalam memastikan akses pangan yang lebih merata dan berkelanjutan bagi masyarakat," ungkapnya.
Sementara itu, Sufintri Rahayu, Direktur Corporate Affairs & Sustainability Nestlé Indonesia menjelaskan melalui kolaborasi strategis, salah satunya bersama Food Cycle Indonesia, pihaknya tidak hanya berupaya menyelamatkan makanan berlebih, tetapi juga mendistribusikannya secara tepat sasaran kepada mereka yang membutuhkan.
"Kami percaya bahwa sinergi lintas sektor seperti ini dapat mempercepat terbentuknya sistem pangan yang lebih inklusif, efisien, dan bertanggung jawab,” ujar Sufintri Rahayu.
Ia mengatakan, Nestlé Food Bank Alliance dibangun di atas fondasi kerja sama yang telah berjalan puluhan tahun lamanya.
Di Amerika Serikat, Nestlé telah bermitra dengan Feeding America selama hampir 40 tahun. Di Inggris, Nestlé bersama Arla Foods menyumbangkan lebih dari satu juta porsi sarapan melalui FareShare, anggota FEBA dan GFN.
Pada 2024, Nestlé secara global telah berkontribusi lebih dari CHF 152 juta atau setara Rp 3 miliar untuk kegiatan sosial, termasuk CHF 110 juta yang setara dengan Rp 2,2 miliar dalam bentuk donasi produk untuk mendukung baik program jangka panjang bersama food bank maupun bantuan darurat di berbagai negara.[]