Alur.id
    Berita    Detail Article

MANJA Nyanyikan Harapan Perubahan IKLIM dalam Single Goliath Falling

MANJA

Jakarta - Trio alternatif pop-rock asal Denpasar, MANJA, kembali menunjukkan taringnya lewat rilisan terbaru berjudul Goliath Falling. Lagu ini resmi meluncur pada Jumat, 10 Oktober 2025, di bawah label Alarm Record—label rekaman pertama di Indonesia yang berfokus pada isu iklim.

Setelah sebelumnya merilis album debut Between Borders pada Juni lalu, MANJA kini menghadirkan karya yang lebih tajam secara pesan dan relevansi sosial.

Single Goliath Falling bukan sekadar lagu, melainkan pernyataan sikap. Terinspirasi dari kisah Daud dan Goliat, lagu ini menyuarakan keyakinan bahwa kekuatan besar bisa tumbang oleh keberanian kecil yang konsisten.

Vokalis James Sukadana menyebutkan bahwa liriknya lahir dari dua kisah nyata, yakni perjuangan Mama Aleta dan masyarakat Molo yang menolak penambangan batu di wilayah adat mereka, serta perjalanan Pak Harun, mantan sopir truk yang kini aktif menanam pohon demi pemulihan lingkungan.

James menggambarkan perempuan Molo dengan "weaving smile"—senyum tenang yang menjadi simbol keteguhan. Sementara kisah Pak Harun muncul di bagian kedua lagu sebagai representasi tangan-tangan kecil yang berani merebut kembali hak atas alam.

Lagu ini juga dipengaruhi oleh teori 3,5 persen dari Erica Chenoweth, yang menyatakan bahwa perubahan sosial dapat terjadi jika 3,5 persen populasi bergerak aktif dan berkelanjutan tanpa kekerasan.

Proses kreatif lagu ini dimulai saat MANJA mengikuti lokakarya IKLIM di Ubud, Bali, pada Juni 2025. Di sana, para musisi diajak untuk mendalami isu iklim dan menerjemahkannya ke dalam karya seni yang berdampak.

Single Goliath Falling lahir sebagai bentuk harapan dan semangat perlawanan yang akan disuarakan lebih luas dalam IKLIM Fest, sebuah festival musik dan seni yang merayakan peluncuran sonic/panic Vol. 3.

Mulai 10 Oktober 2025, single Goliath Falling milik MANJA sudah dapat didengarkan di seluruh layanan streaming.

Lagu ini menjadi pengingat bahwa perubahan besar bisa dimulai dari suara-suara kecil yang tak gentar. []