Alur.id
    Berita    Detail Article

Mahasiswa Polibos Kaji Teknologi Hybrid Pembangkit Energi Listrik

Mahasiswa Universitas Bosowa makassar (Unibos). (Foto: Alur/Unibos)

Makassar - Kebutuhan listrik di Indonesia semakin bertambah, namun ketersediaan energi berbahan dasar fosil juga terbatas. Untuk itu, mahasiswa Program Studi Teknik Listrik Politeknik Bosowa (Polibos) mengkaji pemanfaatan sumber energi listrik alternatif sebagai pengganti sumber energi listrik fosil.

Mawardi, Muh. Kivlan Wiguna dan St. Musdalifah Katjong dalam sidang tugas akhirnya   pada Selasa, 24 Agustus 2021 di Ruang Sidang Politeknik Bosowa memaparkan bahwa penelitian ini berfokus pada teknologi hybrid, yaitu energi angin dan energi matahari.

"Penelitian ini menggunakan turbin angin tipe vertikal axis dan solar cell tipe polymer dengan daya 50 watt/peak yang berfungsi sebagai sumber energi listrik" ujar Musdalifa, mahasiswa semester 6 Polibos.

Hasil pengujian alat tersebut, diperoleh tegangan keluaran rata-rata turbin angin adalah 1,3 volt dengan rata-rata kecepatan angin 3,9 m/s. Sedangkan pada panel surya dapat dihasilkan 19,08 volt pada radiasi 424 W/m2.

Selanjutnya, kedua hasil energi (hybrid) akan diteruskan ke perangkat buckbooster converter yang menjadi penyeimbang tegangan output menjadi 12,2 VDC. Hasil tersebut sudah dapat disimpan dalam baterry atau AKI dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Berdasarkan hasil pengujian alat yang telah dilakukan, Musdalifah bersama timnya telah berhasil memaparkan gagasan serta temuan hasil penelitian mengenai teknologi hybrid pembangkit energi listrik dan menjawab berbagai  pertanyaan yang diajukan oleh penanggap.

Dalam sidang tugas akhir tersebut bertindak sebagai Pimpinan sidang Fatmawati Azis, S. Pd. MT. dan Mukhlisin, M. Pd. yang juga merupakan Pembimbing dalam pelaksanaan tugas akhir tersebut. Bertindak sebagai penanggap Irvawansyah, M. Pd., Umar Muhammad, M.T., dan Syahrul Mustafa, M.T.

Kedepannya, pengembangan teknologi hybrid ini akan terus disempurnakan agar dapat dipergunakan untuk skala yang lebih luas. []