Alur.id
    Berita    Detail Article

Dinas DP2KBP3A Manggarai Gelar Sosialisasi Sekolah Lansia

Sosialisasi sekolah Lansia di Kabupaten Manggarai, Jumat 21 Januari 2022. (Foto: Alur/Valerius Isnoho)

Manggarai - Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan sosialisasi sekolah Lansia di Aula Dinas tersebut, Jumat 21 Januari 2022.

Kepala Dinas DP2KBP3A Manggarai Silvanus Hadir dalam sambutannya menyampaikan, masyarakat kelompok Lansia sering kali dianggap sebagai kelompok yang rentan dan tidak produktif.

Kelompok Lansia adalah kelompok orang dalam masyarakat yang usianya 60 tahun atau lebih. Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tahun 2019, jumlah penduduk Lansia di Kabupaten Manggarai 25.737 jiwa (7,6 %).

"Anggapan Lansia yang rentan dan tidak lagi produktif, seiring dengan menurunnya kemampuan Lansia dalam banyak hal terutama dalam bekerja. Anggapan ini pun sejalan dengan UU Nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. Dalam UU ini, penduduk usia kerja adalah penduduk dalam rentang usia 15-64 tahun,"ujar Silvanus.

"Berdasarkan Undang-Undang tersebut, masyarakat dengan cepat menyimpulkan bahwa penduduk yang usianya di atas 64 tahun sudah tidak lagi dapat bekerja sehingga tidak produktif. Kesimpulan masyarakat ini tentu saja tidak sepenuhnya benar. Penduduk Lansia masih dapat diberdayakan sehingga mereka tetap produktif," sambungnya.

Baca juga: Badan Intelijen Daerah Manggarai Gelar Vaksinasi Massal di SMK Santa Mathilda

Dirinya juga menjelaskan, sebagai kelompok yang dianggap rentan dan tidak lagi produktif, keberadaan Lansia dalam masyarakat sering kali tidak diperhitungkan dan tidak dianggap penting. Anggapan yang demikian membuat para Lansia merasa tidak dihargai.

Kondisi ini memberikan dampak buruk bagi Lansia terutama aspek psikis mereka. Psikis yang terganggu kemudian menjadi faktor risiko munculnya Lansia yang tidak tangguh. Lansia menjadi lebih mudah sakit bahkan lebih mudah meninggal.

"Berdasarkan kondisi tersebut, Dinas DP2KBP3A menganggap perlu dilakukan suatu upaya agar para Lansia menjadi Lansia SMART, sehingga keberadaan mereka tidak terlalu menjadi beban bagi keluarga mereka. Sekolah Lansia diharapkan dapat mewujudkan Lansia tangguh, dengan program sekolah Lansia, diharapkan dapat mewujudkan kawasan ramah Lansia di Kabupaten Manggarai," kata Silvanus.

Pada kesempatan itu Thomas Aquino Erjinyuare Amigo, selalu guru di Yayasan Indonesia Ramah Lansia Yogyakarta menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai, lebih khususnya Dinas DP2KBP3A, karena sudah mau bekerja dengan mereka untuk sekolah Lansia.

"Sebenarnya ini menjadi program Nasional, tapi BKKBN pusat sudah menandatangani untuk bekerja sama dengan Ramah Lansia untuk merencanakan sekolah Lansia di seluruh Indonesia, tetapi kita sekarang fokus di 9 Provinsi salah satunya adalah Provinsi  Nusa Tenggara Timur (NTT)," ujar Thomas Aquino, saat membawakan materi tentang sekolah Ramah Lansia. []